REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Konsumsi pangan utuh, khususnya biji-bijian dan kacang-kacangan yang tidak disosoh atau dikupas kulit arinya mampu mencegah penyakit degeneratif, seperti jantung.
Pangan olahan yang telah mengalami proses ekstraksi atau penghilangan seluruh atau sebagian komponen bioaktif, vitamin dan mineral serta senyawa bioaktif tidak sesuai lagi dalam kategori pangan yang menyusun diet sehat.
Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB Fransiska Rungkat Zakaria menjelaskan hasil studi tim pakar WHO selama 20 tahun merekomendasikan makanan sehat bersama dengan aktivitas fisik yang memadai dapat mencegah kanker sebesar 35 persen, diabetes 90 persen dan jantung 80 persen.
"Inti dari diet sehat yang dianjurkan terutama terdiri dari pangan nabati, bersifat utuh dan sealami mungkin," katanya, Selasa (12/5).
Fransiska menambahkan pangan utuh adalah pangan yang tidak atau sedikit mengalami proses penghilangan bagian, seperti pemurnian, penyosohan, pengupasan kulit air, ekstraksi atau isolasi. Sedangkan bahan baku diperoleh dari proses pemurnian, seperti gula pasir, tepung gandum sosoh, beras putih, minyak murni, dan garam murni.
Pemikiran tentang pangan nabati, utuh dan alami ini disampaikan Fransiska dalam orasi ilmiah Guru Besar IPB dengan judul "Pangan Nabati, Utuh dan Fungsional Sebagai Penyusun Diet Sehat" yang akan dilaksanakan Rabu (13/5) di Kampus IPB Dramaga.