REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedelai yang paling dikenal oleh masyarakat Indonesia sudah berbentuk tempe atau tahu. Masih jarang orang Indonesia yang mengkonsumsi produk kedelai selain dua makan itu. Padahal selain berbentuk tempe atau tahu, kedelai pun sering menjadi produk olahan susu.
Biar pun kedelai masih kurang inovasi di Indonesia, sebenarnya kedelai memilliki kandungan gizi yang begitu kaya. Dikutip dari buku Diabetes and Me (ed. dr. Johanes Purwoto, SpPD-KEMD), kedelai memilki kandungan protein dua kali lipat dibandingkan daging sapi ditambah lagi memiliki kalori 1,6 kali lebih rendah dan 3 kali lebih rendah lemak.
Selain itu kedelai empat kali lipat lebih berserat dari sawi. Satu biji kedelai memiliki kandungan gizi tiga kali lipat dibandingkan telur, ditambah lagi, kedelai memiliki kandungan kalsium yang tiga kali lebih banyak dibandingkan susu biasa. Senyawa phytoserol dalam kedelai juga berguna menghambat penyerapan kolesterol dalam usus.
Meski kedelai terlihat kecil, biji ini memiliki rabohidrat kompleks yang bisa digunakan sebagai energi jangka panjang, ditambah lagi kedelai mengandung asam lemak tak jenuh yang membantu mencegah penyakit jantung koroner.
Selain itu, kandungan soy lechitin yang dimiliki kedelai menjaga kesehatan fungsi hati dan membantu meningkatkan daya ingat. Zat isoflavonnya juga berfungsi menurunkan kolesterol jahat, mengamabil kadar gula darah, dan membantu mencegah osteoporosi.