Senin 18 May 2015 09:13 WIB

11 Persen Kanker pada Pria Dipicu Pekerjaan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Berolahraga teratur dan menerapkan pola makan sehat bermanfaat untuk mengurangi risiko kanker.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Berolahraga teratur dan menerapkan pola makan sehat bermanfaat untuk mengurangi risiko kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak dari kita mengeluhkan sakit dan stres karena pekerjaan. Tapi, bagaimana jika kenyataannya tempat kerja Anda memang membuat Anda benar-benar sakit? Sekitar lima ribu orang Australia misalnya didiagnosis kanker akibat tekanan kerja setiap tahunnya.

Dewan Kanker Australia menunjukkan sekitar 1,5 juta pekerja terkena karsinogen di tempat kerja. Mereka memperkirakan 11 persen dari kanker pada pria dan dua persen pada wanita disebabkan pekerjaan mereka.

CEO Cancer Institute New South Wales, Profesor Jim Bishop mencontohkan, stres kerja kemudian memicu seorang karyawan merokok lebih banyak. Pekerja yang terpapar benzena, pelarut dalam industri obat-obatan dan plastik manufatur berisiko tinggi terkena leukimia. Kanker yang berhubungan dengan pekerjaan telah menjadi 'pembunuh diam-diam' banyak warga negara di dunia.

Dilansir dari Body and Soul, Senin (18/5), petani dan staf pembibitan tanaman yang bersentuhan langsung dengan pestisida beracun lima kali beriiko lebih tinggi terkena limfoma. Pengemudi truk, pengolah daging, tenaga kebersihan, dan pekerja produksi logam juga berisiko terkena limfoma.

Manajer Pencegahan Kanker Kulit di Dewan Kanker New South Wales, Kay Coppa mengatakan pengusaha sebaiknya melindungi pekerjanya dari paparan berlebih zat-zat pemicu kanker. Ini juga akan mengurangi klaim kesehatan karyawan yang akan meningkatkan kinerja perusahaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement