REPUBLIKA.CO.ID, Anda mungkin juga sahabat atau anggota keluarga pernah menangis ketika menyaksikan salah satu adegan dalam reality show. Sesudah itu, tak jarang orang merasa bodoh karena rasa emosional yang telah diluapkannya dari menonton acara tersebut.
Ternyata, meskipun tayangan itu hanyalah drama dan membuat kita memalukan diri kita sendiri, menonton reality show baik untuk otak.
Dilansir dari laman Shape, Senin (25/5), peneliti asal Jerman mengamati hasil scan otak orang yang menonton program reality show di TV. Peneliti menemukan bahwa otak manusia yang bersangkutan telah diaktifkan untuk mengeluarkan rasa empati, belas kasih, pengetahuan tentang etiket sosial dan budaya, serta kemampuan untuk menekan ego.
Hal ini membuktikan dengan menonton, orang menangis, tertawa, atau risih (gemas) di ketidaknyamanan yang terjadi di adegan acara tersebut. Artinya acara tersebut benar-benar dapat mengaktifkan bagian otak mereka. Jadi kenapa setelah menonton program tersebut Anda merasa seperti orang yang lebih baik? Sebagian besar dari penonton benar-benar menyadari efek ini. Ketika ditanya bagaimana perasaan mereka, kebanyakan peserta merasa kasihan atau berbelas kasih dengan tokoh protagonis atau lemah di acara tersebut.
Sampai saat ini, emosi seperti rasa malu dan rasa bersalah tercipta karena manusia lebih peka dengan lingkungan sekitar. Kemampuan untuk merasakan sakit di penderitaan orang lain menunjukkan kedalaman emosi manusia dan empati .