REPUBLIKA.CO.ID, Anda tentu pernah mendengar hubungan antara kesehatan tulang dan kebiasaan mengkonsumsi susu. Tetapi dari sejumlah penelitian, keduanya memiliki hubungan yang sangat kompleks dan belum diketahui secara pasti apa manfaatnya.
Sejak kecil kita dianjurkan untuk meminum susu, bahkan slogan pola makanan sehat di Indonesia, yang dulu dikenal dengan 'Empat Sehat, Lima Sempurna' pun dilengkapi dengan mengkonsumsi susu.
Meminum susu sapi dianggap baik bagi kesehatan, terutama untuk tulang. Meskipun kelihatannya cukup sederhana, pesan ini menjadi kontroversial, karena seberapa besar peranan susu untuk benar-benar melindungi tulang Anda?
Ada yang berpendapat bahwa minum susu akan membantu mencegah osteoporosis, penyakit yang melemahkan tulang, terutama di usia tua. Di sisi lain ada pula yang beranggapan bahwa susu dan produk susu lainnya tidak memiliki kemampuan mengurangi risiko pelemahan tulang, dan bahkan dapat membahayakan kesehatan Anda.
Jadi siapa yang benar? Sebuah studi dari Swedia yang dilakukan pada tahun 2014 mengawali kembalinya perdebatan bahwa asupan susu tinggi dikaitkan tidak hanya dengan peningkatan risiko pelemahan tulang, tapi juga tingkat kematian yang tinggi. Studi tersebut diikuti lebih dari 61.000 wanita dan lebih dari 45.000 pria berusia di atas 39 tahun. Studi tersebut menemukan bahwa konsumsi susu di kalangan orang dewasa tidak melindungi dari pelemahan tulang.
Sebaliknya, meningkatkan risiko pelemahan tulang pada wanita. Peningkatan risiko kematian juga dikaitkan dengan mereka yang minum lebih banyak susu. Namun, Profesor Robin Daly, Ketua Studi di Pusat Aktivitas Fisik dan Gizi, Deakin University, Melbourne mengatakan ada masalah soal bagaimana studi tersebut dilaporkan.
"Studi ini menyoroti bahwa susu dikaitkan dengan kematian meningkat dan kejadian pelemahan tulang. Tapi pada saat yang sama, tersembunyi juga hasil yang menunjukkan bahwa yoghurt dan keju memberikan efek yang menguntungkan," ujar Daly. "Sayangnya kita suka meletakkan hal-hal yang kontroversial di depan."