REPUBLIKA.CO.ID, -- Tidur sangat diperlukan untuk memulihkan kondisi tubuh. Namun tidak jarang, walaupun tubuh sudah merasa lelah, mata enggan untuk terpejam. Bila anda sering mengalami hal tersebut, apalagi sampai tidak bisa tertidur, maka berhati-hatilah.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Academy of Neurology, seperti dilansir dari Fox News, Kamis (4/6), orang-orang yang mengalami sleep apnea atau kesulitan untuk tidur memiliki risiko lebih besar terkena stroke ringan yang sangat berkaitan erat dengan demensia atau kepikunan.
Hal ini, menurut Dr James Laverenz disebabkan karena darah dalam tubuh mengalami kekurangan oksigen atau ada kemungkinan orang tersebut mengidap emphysema, kondisi di mana terjadi kerusakan pada jaringan otak dan kelainan lainnya yang disebut micro-infracts yang bisa memicu seseorang kehilangan fungsi memorinya.
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 167 pria Amerika dan Jepang yang berusia sekitar 84 tahun yang diteliti sampai akhir hayatnya atau kira-kira selama enam tahun. Para responden lalu dibagi dalam empat kelompok untuk diteliti kadar oksigen dalam darah mereka dengan beberapa persentase waktu.
Dalam penelitian ini juga disimpulkan bahwa tidur dalam waktu yang relatif singkat juga membuat seseorang mengalami kehilangan sel-sel di dalam otak yang memicu penurunan kognitif.
Namun menurut Dr. Rebecca Gelber, sang penulis studi, mereka masih harus melakukan penelitian lebih lanjut lagi bagaimana mencegah kadar oksigen yang rendah dalam darah penyebab demensia pada manusia.