Ahad 07 Jun 2015 22:59 WIB

Diet Vegan Bantu Bantu Kurangi Nyeri Penderita Diabetes

Rep: MGROL 38/ Red: Indira Rezkisari
Pola makan vegan ternyata sangat baik bagi penderita diabetes.
Foto: flickr
Pola makan vegan ternyata sangat baik bagi penderita diabetes.

REPUBLIKA.CO.ID, Ada dua jenis diabetes di dunia ini, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2. Namun yang paling umum menjangkiti ialah diabetes tipe 2 yang merupakan bentuk paling umum dari diabetes dan sering dikaitkan dengan obesitas.

Penyakit ini mengganggu syaraf otak yang memicu rasa sakit, linu serta demam. Namun gangguan tersebut masih dapat diatasi dengan obat anti depresan yang membantu meringankan nyeri syaraf pada beberapa pasien meski meninggalkan efek samping.

Rasa nyeri tersebut diklaim merupakan akibat dari sel-sel tubuh yang resisten atau kebal terhadap hormon insulin. Tubuh yang mengidap diabetes tipe 2 juga tidak mampu membuat cukup insulin, padahal insulin dibutuhkan sebagai akses gula darah ke sel-sel tubuh.

Kabar baiknya, rasa nyeri tersebut ternyata dapat diatasi dengan diet vegan atau menjaga pola makan rendah lemak. Hal tersebut memberikan secercah harapan bagi pengidap diabetes tipe 2 dimana tidak ada lagi perawatan yang lebih baik.

"Studi baru ini memberikan secercah harapan untuk suatu kondisi di mana tidak ada perawatan yang baik lainnya," ujar Dr Neal Barnard, penulis sekaligus presiden Physicians Committee for Responsible Medicine yang mempromosikan diet rendah lemak sebagai pencegahan sekaligus alternatif pengobatan diabetes, seperti dikuti The Globe and Mail (7/6).

Pola makan vegan berfokus pada sayuran, buah-buahan, biji-bijian, serta kacang-kacangan. Ketika menerapkan diet ini, sebisa mungkin hindarilah produk hewani seperti daging.

Pola diet ini diklaim berhasil lantaran telah diuji coba pada 35 orang dewasa yang direkrut untuk keperluan penelitian. Mereka yang menerapkan diet vegan berhasil menurunkan berat badan sekitar 15 pound selama 20 minggu.

Mereka yang mengikuti pola makan vegan juga dilaporkan mengalami penurunan rasa terbakar serta nyeri dan mati rasa. Bahkan kualitas hidup mereka pun dikabarkan membaik serta tekanan darah yang normal.

"Kami selalu berbicara tentang diabetes dan pengontrol diabetes yakni berkutat sekitar diet dan olahraga, tapi kami akhirnya tetap menggunakan banyak obat-obatan karena tidak benar-benar fokus pada diet dan olahraga karena itu tidak mudah," kata Dr Stuart Weiss, ahli endokrinologi NYU Langone Medical Center di New York.

Weiss juga menyarankan agar pasien pengidap diabetes itu tidak kembali  makan berlebihan dan sebisa mungkin untuk tetap menjaga pola makan vegan untuk mengurangi peradangan. Perlu diingat juga bahwa penyembuhan diabetes merupakan jangka panjang dan tidak berhenti sampai 20 minggu saja.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement