Selasa 09 Jun 2015 16:22 WIB

Lansia, Rentan Alami Gangguan Muskuloskeletal

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Kegiatan olahraga rutin diharapkan dapat meningkatkan kesehatan lansia. Sebuah penelitian membuktikan olahraga pada lanjut usia dapat mengurangi risiko penyakit dimensia dan menjaga fungsi otak mereka.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kegiatan olahraga rutin diharapkan dapat meningkatkan kesehatan lansia. Sebuah penelitian membuktikan olahraga pada lanjut usia dapat mengurangi risiko penyakit dimensia dan menjaga fungsi otak mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, Masalah otot, tulang dan sendi atau disebut sistem muskoleskeletal meningkat. Ini karena populasi lansia turut meningkat. Indonesia masuk dalam lima terbesar populasi lansia di seluruh dunia.

"Apalagi populasi anak muda sekarang juga banyak, ke depannya akan menjadi lansia juga, sehingga populasi lansia nantinya akan semakin besar," jelas Ahli Rehabilitasi Muskuloskeletal Klinik Flex Free, dr Ferius Soewito, SpKFR, QWP, dalam acara Rehabilitasi Muskuloskeletal: Layanan Holistik Non-Operatif pada Gangguan Otot-Tulang-Sendi, di Jakarta, Rabu (9/6).

Lansia ini, lanjutnya, biasanya mengeluh lutut sakit atau bahu sakit. Ini merupakan bagian dari keluhan otot-tulang-sendi. Tak hanya lansia, anak muda juga rentan alami gangguan ini. Terutama bagi mereka yang suka olahraga dan aktivitas fisik lainnya.

Awalnya, mereka akan merasakan nyeri. Selain itu akan ada gangguan lain berupa keterbatasan gerak dan gerakan tidak full. Masalah otot juga dialami mereka, lalu merambat ke pinggang dan lutut. Juga disertai muncul gerakan tidak normal. Misalnya jalan tidak normal. Pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup.

"Kualitas hidup orang yang alami gangguan ini akan menurun. Kuantitas hidup naik, tapi kualitasnya menurun, umur panjang tapi menderita," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement