Rabu 10 Jun 2015 11:49 WIB

Musik Dianggap Baik Bagi Perawatan Pasien Demensia

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Mendengarkan musik (Ilustrasi)
Foto: Dailymail
Mendengarkan musik (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demensia merupakan penyakit yang menyebabkan penurunan fungsional yang terjadi pada otak.

Salah satunya pikun, menjadi gejala paling umum dari penyakit ini. Namun sebuah studi menemukan bahwa mendengarkan musik membantu penderita demensia mengingat dengan lebih baik.

"Musik sering memicu sebuah memori, dan bukan hanya seputar lagu tapi mungkin waktu dan tempat ketika orang mendengarnya," kata Helen Odell-Miller, profesor terappi musik di Anglia Ruskin University yang dilansir dari Dailymail, Rabu (10/6).

Ia menjelaskan bahwa dengan menggunakan alat musik, bernyanyi, dan bertepuk tangan membantu pasien demensia berkomunikasi. Ketika fungsi kognitif menurun, orang akan sulit menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan diri pada sesuatu.

"Musik membantu mereka menemukan cara baru untuk menunjukan bagaimana perasaan mereka, yang meningkatkan hubungan dengan pengasuh mereka," ujar Profesor Odell-Miller.

Penelitian lain pun mendukung temuan tersebut. Sebuah jurnal Aging & Mental Health tahun 2013 menemukan pasien demensia dapat mengurangi obat antipsikotok dan antisepresan setelah enam minggu terapi musik. Serta terapi ini membantu pasien mengurangi rasa gelis daripada pasien demensia yang hanya melakukan perawatan standar.

Pada jurnal yang sama terbitan bulan Januari, ditemukan bahwa orang-orang bermain alat musik 36 persen lebih kecil untuk terkena demensia. Sebuah teori mengungkapkan bahwa instrumen membuat otak lebih bugar dan lebih mampu menahan kerusakan karena usia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement