REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Tak disangka, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan ternyata punya fobia pada jarum suntik. Namun, ia berhasil mengatasinya dengan melakukan donor darah setiap tiga bulan sekali.
"Saya takut jarum, namun saya berusaha untuk tidak takut. Setiap kali mendonor, saya nggak berani lihat saat jarum disuntikan," ujar Aher kepada wartawan, Rabu petang (10/6).
Menurut Aher, rasa takut akan jarum suntik mesti diobati secara perlahan. Hal ini diharapkan bisa dilakukan oleh orang-orang yang juga phobia dengan jarum suntuk.
"Kalau punya kecenderungan sama seperti saya maka bisa diselesaikan dengan donor. Ini ibarat test keberanian," katanya.
Aher menjelaskan kegiatan donor punya dua macam manfaat. Pertama, manfaatnya bagi kemanusiaan mengingat masih banyak orang yang membutuhkan darah seperti pengidap Thalasemia. Kedua, menyehatkan bagi pendonor karena ketika darah diambil maka akan mendorong pertumbuhan sel darah baru.
"Pendonor akan senantiasa sehat, engga akan mudah mengantuk. Meski darah kita diambil 250-300 cc, namun pulihnya bakal cepat," katanya.
Melihat banyaknya manfaat mendonor, Aher mengimbau kepada masyarakat dan PNS Pemprov untuk rutin melakukan donor darah. Hal ini sangat penting demi kecukupan persediaan darah di Jabar.
Menurutnya, kegiatan donor juga dapat dilakukan di bulan puasa. Biasanya aksi donor dilakukan pasca waktu berbuka puasa.
"Demi kecukupan persediaan darah di Jabar. Selama ini paling bagus adalah Kota Bandung yang punya banyak pendonor," katanya.