Ahad 14 Jun 2015 10:25 WIB

Bahaya Rokok Elektrik Bagi Wanita Hamil

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Rokok Elektrik
Foto: Reason
Rokok Elektrik

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebuah penelitian di Amerika Serikat tentang rokok elektrik paa wanita hamil, hampir separuhnya berpikir bahwa rokok elektrik tidak mengandung nikotin dan tidak menyebabkan kecanduan.

Survei ini dilakukan pada 316 wanita hamil, hampir setengahnya tidak mengetahui seputar rokok elektrik. Padahal keamanan rokok elektrik saat hamil hingga saat ini belum dilakukan studi mendalam oleh peneliti.

Victoria Coleman-Cowger, salah satu penulis studi tersebut mengatakan bahwa rokok elektrik telah meningkat pesat selama beberapa tahun terakhir, banyak orang termasuk wanita hamil tidak mengetahui dengan baik informasi tentang pengganti rokok tersebut.

"Harapan kami adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana dan berapa banyak rokok elektrik yang digunakan oleh wanita hamil, persepsi seputar penggunaannya (termasuk risiko yang dirasakan), dan motivasi untuk digunakan, "kata Coleman-Cowger selaku peneliti utama Battelle Public Health Center for Tobacco Research in Baltimore, Maryland, yang dilansir dari Reuters, Sabtu (13/6).

Beberapa peserta mengatakan bahwa rokok elektrik tidak berbahaya seperti rokok biasa dan dengan menggunakan rokok elektrik sebagai cara berhenti merokok.

Dari semua peserta survei, 57 persen percaya bahwa rokok elektrik mengandung nikotin, 61 persen berpikir bahwa rokok elektrik bisa membuat ketagihan, dan 43 persen percaya bahwa rokok elektrik kurang berbahaya bagi janin daripada rokok tradisional.

Meskipun bahaya merokok berasal dari pembakaran tembakau, tapi nikotin dalam rokok elektrik juga terdapat efek negatif pada kehamilan. Pada penelitian sebelumnya, rokok tanpa asap yang digunakan wanita hamil dimungkinkan mengalami kelahiran prematur, bayi dengan berat badan rendah, dan kematian bayi saat kelahiran.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement