REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari mendengarkan musik. Bukan hanya sekadar penghibur dan pengisi waktu saat melakukan kegiatan atau beristirahat.
Jika Anda berpikir musik membuat tidur lebih lelap itu sebuah mitos dan hanya sugesti yang diciptakan sendiri, pernyataan tersebut terbantahkan dengan sebuah penelitian di Jurnal of Nurshing Studies tahun 2012. Para peneliti menemukan penggunaan musik, seperti lagu klasik memiliki efektivitas jangka pendek dan panjang bagi gangguan tidur yang dialami orang dewasa.
Selain membantu tidur lebih nyenyak, musik terbukti baik bagi orang-orang yang mengalami kesulitan bergerak, seperti orang-orang yang baru sembuh dari penyakit stroke atau parkinson.
"Dalam parkinson, ada masalah dengan sinyal otak, sehingga organ ingin bergerak namun tubuh tidak merespon," ujar kessica Grahn, neuroscientist yang belajar tentang musik dan orak di Universitas Western, Kanada, yang dilansir dari Dailymail, Ahad (14/6).
Menurutnya, beberapa pasien mendapatkan manfaat luar biasa ketika mulai mendengarkan musik. Gerakan mereka terlihat lebih bebas dan mereka tidak sesulit dulu. Ini dimungkinkan karena musik memicu pelepasan dopamin, unsur kimia yang tidak dimiliki pasien Parkinson. Musik juga sepertinya merangsang wilayah otak yang mengontrol gerakan.
Penelitian di Firlandia yang diterbitkan tahun 2012 menunjukan bahwa pasien stroke yang mendengarkan musik setiap hari terjadi peningkatan memori dan perhatian. Para ilmuan berspekulasi ini disebabkan karena musik dapat menurunkan depresi dan stres.