REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Berhenti merokok mungkin suatu hal yang sulit dilakukan oleh para pecandu rokok. Akan tetapi hal tersebut tidak mustahil untuk dilakukan.
Bagi para pemeluk agama Islam, momen puasa sepanjang bulan Ramadhan akan sangat membantu niat dari para perokok untuk berhenti melakukan aktivitas yang diistilahkan membakar uang tersebut.
Dikutip dari Onislam, Senin (22/6) para peneliti di Amerika mengatakan berpuasa selama kurang lebih 14 jam sehari dapat mengendalikan keinginan merokok. Peneliti menyebutkan saat tidak merokok karena puasa, akan tiba gejala-gejala yang mendatangkan keinginan untuk berhenti merokok.
Gelaja ini akan terus meningkat bila setelah selesai berbuka, para perokok mencoba tidak mengulang untuk merokok kembali. Bila hal ini dilakukan selama 30 hari berturut-turut, maka peluang untuk berhenti merokok selamanya akan semakin terbuka.
Peneliti mengungkapkan, dalam 14 jam pertama seseorang berhenti merokok, tekanan darah di dalam tubuh dan detak jantung akan kembali bekerja secara normal. Dan hal tersebut juga membuat adanya pengurangan sebanyak 93 persen nikotin yang ada di dalam tubuh. Berbarengan dengan itu, kadar oksigen juga kembali ke tingkat normal dan membuat karbon monoksida menurun.
Bila perokok setelah berbuka puasa justru mengulangi kebiasaan merokoknya, maka sistem yang mengarah kepada perbaikan tersebut akan batal.