REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bau mulut merupakan hal yang membuat semua orang tidak nyaman. Terlebih ketika memasuki bulan Ramadhan dimana asupan makanan yang masuk berkurang.
Tentunya ini sangat mengganggu ketika aroma mulut kita tercium oleh lawan bicara. Berikut ini adalah penyebabnya. Seperti dikatakan Drg. Nurmeisari, SpKG, menurutnya bau mulut terjadi karena perubahan kondisi mulut dan lidah akibat tidak makan dalam jangka waktu lama.
"Perubahan di lidah karena dalam puasa tidak makan jadinya asam meningkat," katanya kepada Republika belum lama ini.
Perlu diketahui, mulut manusia sebenarnya adalah rongga yang 'kaya' akan mikroorganisme, seperti bakteri. Tentunya bakteri tersebut normal ada di tubuh manusia sehingga tidak menyerang dan akan berakibat buruk. Tapi kalau jumlah bakteri tersebut berlebihan maka bisa menimbulkan bau mulut atau secara medis disebut halitosis.
Ditambahkan lebih lanjut, apalagi saat berpuasa berpuasa mulut menjadi lebih kering karena jumlah air liur berkurang ketika tidak ada makanan. Alhasil, kondisi keasaman mulut meningkat dan bakteri tumbuh di luar kendali sehingga menyebabkan munculnya bau pada mulut.
Belum lagi air liur yang mengalami stagnasi (tidak mengalir) dan air liur dengan keasaman yang meningkat juga mampu menyebabkan bakteri yang menghasilkan bau berkembang biak dengan pesat.