Selasa 23 Jun 2015 16:31 WIB

Puasa Sembuhkan Penyakit Kulit, Asal...

Rep: C33/ Red: Indira Rezkisari
Selama berpuasa, perbanyak konsumsi buah dan sayur untuk meraih manfaat yang optimal bagi kesehatan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Selama berpuasa, perbanyak konsumsi buah dan sayur untuk meraih manfaat yang optimal bagi kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, Puasa bisa membantu proses menyembuhkan beberapa penyakit kulit tertentu. Namun kesehatan diri tidak akan terwujud jika pola makan tidak diperhatikan.

 

Menurut dr Shannaz Nadia Yusharyahya, SpKK, MHA orang berpuasa harus tetap mengontrol pola makan agar proses detokfikasi berjalan maksimal."Proses kulit menjadi lebih sehat selama puasa bisa terjadi asal menjaga pola makan," imbaunya.

Sehingga umat Muslim tetap harus mengonsumsi gizi seimbang disertai kecukupan minum air putih agar proses detoksifikasi berjalan maksimal. Jika hal ini tidak dilakukan maka puasa tidak akan mendukung penyembuhan beberapa penyakit kulit tertentu seperti jerawat atau eskim.

 

Dokter spesialis kulit dan kelamin ini menjelaskan puasa berpengaruh positif untuk kulit karena memicu proses detoksifikasi."Kulit memang bisa lebih bagus karena racun banyak keluar dari kelenjar kulit, asal pola makan tetap sehat ya biar proses detokfikasi bisa maksimal," ujarnya. Sehingga umat Muslim harus mengimbanginya dengan pola makan yang sehat juga. Contohnya menambah konsumsi sayuran dan buah agar tubuh tetap bugar dan kulit tetap lembab. Terutama vitami kulit, seperti vitamin-vitamin A, C, B, dan E.

 

Oleh karena itu, penuhi kecukupan vitamin kulit tersebut pada saat berpuasa dengan mengonsumsi buah-buahan seperti apel merah, pir, semangka, pepaya, melon, pisang, dan anggur. Kandungan gizi dan vitamin yang ada di dalam buah-buahan tersebut akan membuat kesehatan kulit makin maksimal ketika berpuasa.

 

Kepala departemen ilmu kesehatan kulit dan kelamin Universitas Indonesia tersebut meyakini tetap perlu ada tindakan medis jika proses penyembuhan ingin maksimal. Pasalnya peran puasa hanya sebatas pendukung penyembuhan.

 

Khusus pada penyakit kulit seperti dermatitis yang disebabkan oleh stres, ia mengakui puasa memang memiliki peran penyembuhan. ”Puasa itu bisa membuat lebih berkurangnya angka kekambuhan karena secara psikologis puasa menahan diri jadi pemicu stres bisa berkurang,” tuturnya.

 

Saat berpuasa tubuh memiliki waktu guna melakukan detoksifikasi terhadap racun yang bersemayam di dalam tubuh. Racun yang terdapat pada lemak secara pelan tapi pasti akan terlepas dari dalam tubuh sejalan dengan pembakaran lemak menjadi energi ketika puasa berlangsung.

 

Ditambah lagi, penyakit kulit bisa disembuhkan dengan puasa karena saat puasa jumlah air yang ada dalam darah akan berkurang. Alhasil kandungan air dalam kulitpun akan berkurang. Hal itulah yang membuat sistem kekebalan kulit kita akan meningkat dan tidak mudah tertular oleh penyakit yang menular atau penyakit yang disebabkan oleh mikroba.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement