Kamis 25 Jun 2015 08:43 WIB

Gejala Stroke Timbul Mendadak

Penderita penyakti stroke dirawat di rumah sakit.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Penderita penyakti stroke dirawat di rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, Gejala stroke timbul secara mendadak, sehingga keterlambatan penanganan dapat menyebabkan kerusakan tetap atau kecatatan pada penderitanya.

"Gejala stroke timbulnya mendadak. Stroke memerlukan tindakan darurat medis pada masa emasnya yang berlangsung kurang dari enam jam setelah terjadinya gejala awal stroke," kata Spesialis Saraf RSPI-Pondok Indah, dr. Rubiana Nurhayati,Sp.S, di Jakarta, Rabu (24/6).

"Penanganan segera diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan tetap atau kecacatan yang lebih parah yang bisa mengakibatkan kematian," tambah dia.

Rubiana mengatakan, keluhan atau gejala stroke bergantung dari bagian pembuluh darah yang terkena (tersumbat atau terjadi pendarahan). Dia mencontohkan, bila terjadi pada area bicara, maka penderita berbicara pelo.

"Sebagai contoh, bila penyumbatan terjadi di area bicara, seketika dapat menyebabkan seseorang menjadi tak bisa bicara atau berbicara pelo dan tak dapat mengatur kata-katanya," kata dia.

Selain itu, gejala stroke lain adalah lumpuh mendadak, kepala pusing berputar-putar (vertigo), tak bisa melihat dan mengalami mati rasa. Kemudian, sering pingsan, kehilangan kesadaran (black out) juga patut diwaspadai sebagai gejala stroke sumbatan.

Gejala lainnya ialah sakit kepala hebat dan muntah-muntah akibat terkanan di otak tinggi sehingga menimbulkan pendarahan. Kemudian, penurunan kesadaran, gangguan keseimbangan, koordinasi, penglihatan, berbicara (biasanya sebelah kiri), komunikasi dan memori.

Rubiana mengungkapkan, kondisi berbeda-beda yang dialami setiap penderita menyulitkan seseorang untuk mengenali gejala stroke. "Hal ini membuat penderita terlambat mendapat penanganan sehingga mengakibatkan kelumpuhan dan tidak jarang berujung kematian," ungkap dia.

Oleh karena itu, selain pengetahuan mengenai gejala stroke, masyarakat pun disarankan melakukan sejumlah pencegahan, seperti pemeriksaan MRA, memeriksakan kadar gula darah, kolesterol, faktor pembekuan darah secara berkala. Selain itu, foto thorax dan EKG untuk mengetahui apakah ada penyakit jantung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement