Senin 29 Jun 2015 07:39 WIB

Pola Makan Puasa tak Terjaga, Penyakit Menyerang

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Pilihan jajanan buka puasa membangkitkan membangkitkan selera makan. Tanpa mereka sadari justru saat berpuasa seseorang mengonsumsi makanan lebih banyak.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pilihan jajanan buka puasa membangkitkan membangkitkan selera makan. Tanpa mereka sadari justru saat berpuasa seseorang mengonsumsi makanan lebih banyak.

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi Anda yang habis sakit, mungkin Anda pernah bertanya apakah penyakit ini akan kembali menyerang Anda nantinya? Jika ya, bagaimana mengatasinya?

Praktisi Gizi Klinik dan Olahraga, Rita Ramayulis, mengatakan potensi sakit dapat kembali datang jika seseorang yang mengalami sakit tidak memperhatikan asupan yang masuk. Apalagi saat puasa seperti saat ini.

Tren saat ini berbuka puasa dilakukan bersama dalam kelompok pertemanan untuk tujuan silturahmi dan kebanyakan diselenggarakannya di luar rumah. Hal ini tentu menyenangkan apalagi ditambah dengan pilihan yang beragam dengan tampilan menarik.

Tidak hanya itu, maraknya tempat jajanan baru juga membuat seseorang tidak lagi menyiapkan makanan berbuka di rumah tetapi lebih menyukai memilih dan membeli aneka makanan jajanan. Berbahaya atau tidaknya tentu saja tergantung kepada kemampuan seseorang memilih jenis makanan.

Tapi memang kebanyakan saat buka bersama seseorang akan mengonsumsi makanan lebih banyak. Mungkin karena suasana makannya lebih menyenangkan atau pilihan hidangannya beragam dan tampilannya lebih menarik. Sehingga selera makan seseorang menjadi bertambah.

Begitu juga dengan pilihan jajanan yang membangkitkan selera makan. Tanpa mereka sadari justru saat berpuasa seseorang mengonsumsi makanan lebih banyak dibandingkan ketika tidak berpuasa dan jenisnya didominasi oleh makanan yang manis dan yang digoreng.

Makanan manis mengandung gula sedangkan yang digoreng mengandung minyak. Gula dan minyak dalam panduan gizi seimbang seharusnya dikonsumsi dalam jumlah minimal. Kalau jumlah berlebihan akan memberikan dampak negatif.

Namun justru inilah alarm-nya karena seringkali ketika makan bersama orang tidak mengontrol jumlah dan jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, tidak memilih tapi mengambil semuanya.

Puasa dapat membuat beban kerja metabolisme tubuh menjadi turun atau diistirahatkan. Puasa seharusnya tidak membuat status kesehatan seseorang menjadi sakit, asalkan dilakukan dengan benar, yakni konsumsi kalori yang cukup, minum cukup, aktivitas cukup, dan jangan lupa menunaikan sahur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement