REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Murid-murid yang akan menghadapi ujian biasanya berada dalam tekanan tinggi, sehingga sering mengonsumsi 'obat-obat pintar' supaya memberi mereka kecerdasan lebih. Pada dasarnya, pil pintar ini adalah senyawa kimia konon katanya untuk meningkatkan memori otak, kewaspadaan, dan konsentrasi. Tapi, apakah obat ini benar-benar tanpa risiko?
Pil pintar ini biasanya meningkatkan dopamin kimia otak yang mengatur perasaan senang, waspada, dan konsentrasi. Dilansir dari Body and Soul, Selasa (30/6), Profesor Con Stough dari Swinburne University of Technology’s Centre for Human Psychopharmacology di Melbourne mengatakan otak menggunakan sekitar 25 persen oksigen tubuh.
Namun ternyata obat atau pil pintar ini kebanyakan membuat seseorang tetap terjaga dan waspada, namun tak ada bukti bahwa bisa meningkatkan kecerdasan. Para ahli kesehatan justru khawatir dengan efek samping penggunaan rutin obat-obat ini, seperti cemas, sakit kepala, mual, dan tekanan darah meningkat.
Stough merekomendasikan Anda mengonsumsi penguat otak alami. Apa saja itu?
Pertama, vitamin B yang membantu menghasilkan zat kimia otak. Sumbernya adalah biji-bijian, sayuran hijau, ayam, kacang-kacangan, dan buah.
Kedua, minyak ikan. Asam lemak omega-3 dalam ikan memperlambat kerusakan sel-sel otak. Heart Foundation merekomendasikan dua porsi ikan salmon per pekan. Ketiga, gingko biloba yang biasa digunakan dalam pengobatan Cina untuk meningkatkan aliran darah ke otak.