Senin 06 Jul 2015 15:25 WIB

Benarkah Kerokan Secara Medis Bisa Mengobati?

Rep: C33/ Red: Indira Rezkisari
Masuk angin/ilustrasi
Foto: muscle4hardgainers
Masuk angin/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Dunia medis sudah kian canggih dengan kemajuan teknologinya. Tapi kebiasaan kerokan ternyata masih suka dilakukan banyak orang. Kerokan pun dipercaya dapat menyembuhkan masuk angin dan pegal linu.

Secara medis, kerokan tidak menimbulkan masalah bagi tubuh menurut Dr. dr. Wawan Mulyawan, SpBS, SpKP. Dokter ahli saraf tersebut menjelaskan kalau kerokan ditakutkan berpengaruh terhadap saraf, tapi ternyata hal itu tidak benar. ”Secara umum tidak ada gangguan ke saraf karena kerokan tidak akan sampai menyentuh bagian kulit terbawah yang ada sarafnya,” ujarnya.

Dalam metode kerokan, terjadi penekanan dan peregangan secara berulang pada kulit. Peregangan kulit itulah yang membuat bilur merah yang terlihat seperti bekas dicambuk. Lewat cara itulah, otot-otot yang tegang terasa kendur serta menimbulkan adanya sensasi relaksasi pada kulit. Secara ilmiah, kerokan meningkatkan betaendrofin (kandungan morfin dalam tubuh) dan akan menjadikan tubuh lebih segar. Sedangkan prostaglandin yang dikatakan sebagai penyebab rasa pegal akan menurun.

Patut disadari, budaya kerokan ternyata sudah ada sejak zaman kerajaan dahulu. Bahkan raja-raja dan petinggi kerajaan Nusantara banyak yang melakukan terapi ini untuk kesehatan. Dan diteruskan kepada penerus-penerusnya, hingga kini praktik kerokan dilakukan siapapun tak mengenal kalangan atas atau bawah. Terapi ini digemari, karena rasanya yang manjur dan murah tentunya untuk sebuah penyembuhan penyakit.

Kerokan ternyata bukan hanya kebiasaan orang Indonesia. Terdapat berbagai nama, serta perbedaan bentuk dan teknik kerokan di luar negeri.

Vietnam mengenal cao gio dan Kamboja teknik penyembuhannya disebut goh kyol. Cina mengenal gua sha. Lebih jauh lagi, bahkan ada kerokan yang menggunakan batu giok yang terkenal dengan sebutan jade stone therapy. Terapi ini diyakini bisa menyembuhkan osteoporosis, nyeri pundak, dan nyeri punggung.

Patut diingat jika sudah kerokan sebaiknya tidak mandi karena pori-pori kulit dalam kondisi terbuka. Sebaiknya seka dengan lap basah yang dicelupkan pada air hangat lalu diperas. Tentu saja usai menjalankan pengobatan ini, Anda wajib beristirahat. Gaya hidup sehat pun wajib anda perhatikan agar tidak mudah terserang masuk angin kembali.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement