Jumat 17 Jul 2015 03:23 WIB

Awas! Berat Badan Naik Saat Lebaran

Rep: C33/ Red: Winda Destiana Putri
Menimbang berat badan (ilustrasi)
Foto: drrobynsilverman.com
Menimbang berat badan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Idul Fitri merupakan perayaan besar umat Muslim seluruh dunia. Banyak makanan menggoda lidah yang sulit untuk ditolak setelah perjuangan sebulan berpuasa. Tapi guna mencegah memburuknya kesehatan, disarankan tetap mampu menjaga pola konsumsi makanan selama Lebaran.

Tidak salah memang jika menikmati makanan-makanan Lebaran seperti olahan ayam dan daging. Namun kebiasaan makan ketika Ramadhan membuat tubuh harus kembali beradaptasi dengan pola makan saat Lebaran. Kemungkinan besar tubuh akan kaget saat mengonsumsi banyak makanan. Selain itu, bisa membuat perut menjadi kembung, kekenyangan, dan juga pastinya penambahan berat badan.

Menurut ahli gizi, Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, umat Muslim memang sulit menghindari makanan yang kurang sehat. "Kalau tradisi Lebaran kita itu pasti ada opor dan sayurnya pakai santan, terus minumnya manis. Jadi asupan lemak dan gula seseorang pasti meningkat," katanya kepada Republika.

Praktisi gizi klinis dan olahraga tersebut meyakini makanan seperti opor dan santan pasti dikonsumsi dalam jumlah besar. "Memang tidak bisa dihindari, jadi tidak heran setelah Lebaran, berat badan nambah dan kolesterol tinggi.

Pola makan sehat tidak dapat dipungkiri sering diabaikan selama Lebaran. Usaha pola makan sehat yang sudah dijalankan selama berpuasa menjadi terlupakan karena "balas dendam" ketika Lebaran. Alhasil, dampak yang jarang disadari dari makan yang kebablasan seperti ini menyebabkan berat badan yang sudah turun setelah berpuasa satu bulan penuh naik kembali malah sering kali menjadi lebih berat daripada sebelum berpuasa.

Selain itu, kenaikan berat badan bukan satu-satunya akibat dari lepasnya kendali makan. Bahkan bisa  meningkatkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus, kenaikan tekanan darah pada penderita hipertensi dan sering kali berakhir dengan serangan jantung dan stroke. Jadi, jagalah pola makan dengan kontrol diri yang baik agar latihan menahan hawa nafsu selama puasa bisa dipertahankan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement