REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini merupakan Hari Hepatitis Sedunia. Sayangnya, prevalensi Hepatitis berdasar anamnesis pada 2013 untuk semua kelompok umur meningkat 1,2 persen dibandingkan pada 2007 sebesar 0,6 persen.
"Berdasarkan anamnesis, jenis hepatitis yang banyak menginfeksi penduduk Indonesia adalah hepatitis B (21,8 persen) dan hepatitis A (19,3 persen)," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), DTM&H, MARS, DTCE, di Jakarta, Rabu (29/7). Hepatitis C hanya 2,5 persen, dan hepatitis lainnya 1,8 persen.
Balitbangkes Kementerian Kesehatan juga telah melakukan penelitian untuk mendapatkan data angka kesakitan penduduk terhadap Hepatitis. Data didapatkan melalui pemeriksaan darah penduduk Indonesia pada 2007 (perkotaan) dan 2013 (perkotaan dan perdesaan).
Pemeriksaan spesimen dilakukan untuk semua kelompok umur (≥ 1 tahun). Hasil pemeriksaan terhadap antigen Hepatitis B pada 2013 yang berasal dari 40.791 penduduk menunjukkan angka prevalensi penduduk terinfeksi virus Hepatitis B Indonesia sebesar 7,1 persen (HBsAg). Sedangkan pada 2007 prevalensinya sebesar 9,4 persen dari 10.391 sampel penduduk Indonesia dari perkotaan saja.
Untuk hasil pemeriksaan antibodi virus Hepatitis B terhadap anti HBs menunjukkan adanya kekebalan terhadap virus Hepatitis B. Ini diperoleh baik karena imunisasi maupun sudah terinfeksi, prevalensinya sebesar 35,6 persen (39.750 orang) penduduk perkotaan dan perdesaan di Indonesia pada 2013 dan sebesar 30,5 persen pada 2007 dari 30.557 penduduk.
Sedangkan untuk pemeriksaan anti HBc yang menunjukkan adanya kekebalan hanya karena infeksi virus Hepatitis B saja pada tahun 2013 dan 2007 berturut-turut sebesar 31,9 persen (38.312 penduduk) dan 33 persen (30.557 penduduk). Pemeriksaan Hepatitis C terhadap anti HCV sebanyak 40.223 spesimen. Anti HCV menunjukkan adanya kekebalan yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis C.