REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bila Anda biasa mendengar penyakit jantung koroner, kini waspada dengan penyakit katup jantung. Bahkan, penyakit ini bisa menyerang anak-anak rentang usia 6 hingga 20 tahun.
Menurut dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah, Dr. Nathania Marliani Karistansi SpJP, jantung memiliki dua pasang rongga (bilik dan serambi).
Katup jantung merupakan penghubung dari masing-masing belahan jantung tersebut. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup berdaun dua.
Penyakit ini, biasanya terjadi pada usia anak-anak yang baru masuk sekolah (antara usia 6 hingga 20 tahun) dimana sistem kekebalan tubuh biasanya masih belum bekerja dengan baik, sehingga kuman-kuman mudah masuk ke dalam tubuh. Kuman-kuman ini masuk melalui tenggorokan, yang kemudian mengendap dan menempel ke dalam darah.
"Selain akibat adanya infeksi, hal lain yang mendorong terjadinya penyakit jantung ini tak lain juga karena faktor usia, kelainan bawaan terhadap katup jantung itu sendiri dan yang lebih jarang terjadi akibat trauma (pernah mengalami kecelakaan yang membentur dada). Namun, yang paling sering ditemukan adalah akibat adanya infeksi," kata Dr. Nathania.
Penyakit katup jantung sendiri lebih sering terjadi di negara-negara beriklim tropis seperti di Indonesia, akibat adanya infeksi. Dalam istilah kedokteran, penyakit katup jantung ini lebih dikenal dengan penyakit jantung reumatik. Hal ini tentu berbeda dengan penyakit reumatik pada tulang.