Kamis 06 Aug 2015 14:40 WIB

Pemerintah Canangkan Bulan Eliminasi Kaki Gajah

Rep: C04/ Red: Indira Rezkisari
Kaki gajah bisa disebabkan oleh gigitan nyamuk. Setelah tergigit parasit beredar di darah menyebabkan pembengkakan di bagian tubuh.
Foto: flickr
Kaki gajah bisa disebabkan oleh gigitan nyamuk. Setelah tergigit parasit beredar di darah menyebabkan pembengkakan di bagian tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, Jika sudah positif terkena penyakit kaki gajah atau filariasis  serta menyebabkan pembengkakkan pada bagian tubuh, maka pembengkakan tersebut sudah tidak dapat lagi disembuhkan. Cara paling ampuh untuk membuat bagian tubuh tersebut kembali normal lagi adalah dengan cara melakukan operasi.

Tentu saja biaya operasi tersebut cukup besar. Sehingga tak jarang membuat penderita penyakit ini yang kebanyakan dari golongan menengah ke bawah terpaksa mendiamkan penyakit ini dan tidak melakukan pengobatan lebih lanjut, hal ini tentu sangat mengganggu aktivitas mereka sehari-hari.

Karena itu penting untuk mendukung program pemerintah pada tanggal 1 Oktober 2015 mendatang. Program tersebut bernama Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BEKG), yang bekerja sama dengan Kemenkes sebagai bagian dari kampanye pemerintah untuk mengajak masyarakat meminum obat anti kaki gajah setiap satu tahun sekali di setiap tanggal tersebut, selama lima tahun guna mencegah penyakit itu.

"Ini merupakan program pemerintah, karena menurut penelitian obat pencegah kaki gajah tersebut terbukti dapat mengeliminasi kasus penyakit kaki gajah sebanyak 1 persen per tahun," ungkap Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Muhammad Subuh.

Subuh juga menjelaskan bahwa, kasus penderita penyakit kaki gajah semakin berkurang setiap tahunnya. Terhitung sejak tahun 1980-an jumlah penderita penyakit ini sebanyak 19,5 persen, sedangkan pada akhir tahun 2014 jumlah penderita berkurang sebanyak 4,6 persen. Sementara di tahun 2020 mendatang, pemerintah berharap jumlah penderitanya kembali turun minimal sebanyak 1 persen.

Maka bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan yang endemi, Subur menyarankan agar masyarakat mau mengikuti dan mendukung program pemerintah tersebut, guna mengurangi penyebaran penyakit kaki gajah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement