Jumat 07 Aug 2015 06:41 WIB

Sebelum Berikan Antibiotik, Dokter Harus Tanyakan Ini

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Penggunaan antibiotik sebaiknya diminimalisir atau tidak dikonsumsi sama sekali.
Foto: pixabay
Penggunaan antibiotik sebaiknya diminimalisir atau tidak dikonsumsi sama sekali.

REPUBLIKA.CO.ID, Penggunaan antibiotik bisa membuat tubuh menjadi resisten terhadap antimikroba. Karena itu pemberian antibiotik harus berhati-hati.

Menurut Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA), dr Hari Paraton, SpOG(K), sebelum memberikan antibiotik, dokter harus bisa menjawab sejumlah pertanyaan. Pertama, pertanyaannya adalah apakah ini infeksi? Jika infeksi, infeksi bakterikah?

Selanjutnya, jika terbukti ini infeksi bakteri, jenis bakteri atau kumannya apa? Jawaban tersebut berpengaruh pada antibiotik apa yang cocok.

"Karena jenis kuman itu banyak, para dokter harus periksakan hal ini. Sayangnya banyak dokter yang langsung memberikan antibiotik. Padahal seharusnya cari antibiotik yang tepat supaya tidak salah tembak karena jenis kuman itu banyak," kata dr Hari menjelaskan.

Selanjutnya, dokter juga harus tahu kekebalan tubuh pasien seperti apa. Apakah HIV, diabetes atau lainnya. Penting juga mengetahui apakah pasien itu ibu hamil, anak-anak atau orang tua. Perhatikan pula faktor usia. Usianya berapa?

Kemudian dokter harus tahu yang terinfeksi bagian tubuh sebelah mana. Karena penetrasi dan penyerapan antibiotik berbeda.

Terakhir, ada antibiotik yang murah dan mahal. "Kalau ada yang murah kenapa harus pilih yang mahal?," katanya menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement