REPUBLIKA.CO.ID, Alergi susu sapi yang sering timbul dapat memudahkan terjadinya alergi makanan lain di kemudian hari bila sudah terjadi kerusakan saluran cerna yang menetap. Maka perlu pencegahan sejak dini guna mencegah alergi yang berkepanjangan, ujar Dr dr Zakiudin Munasir SpA(K).
Tindakan pencegahan alergi susu sapi juga hampir sama seperti yang dilakukan pada alergi lainnya. Secara umum tindakan pencegahan alergi susu sapi dilakukan dalam tiga cara.
Pencegahan primer
Dilakukan sebelum terjadi sensitisasi. Saat penghindaran dilakukan sejak prenatal pada janin dari keluarga yang mempunyai bakat atopik. Tindakan pencegahan ini juga dilakukan terhadap makanan penyebab alergi lain serta penghindaran asap rokok, dan tidak makan kacang-kacangan selama hamil.
Pencegahan sekunder
Pencegahan ini dilakukan setelah terjadi sensitisasi tetapi belum timbul manifestasi penyakit alergi. Keadaan sensitisasi diketahui dengan cara pemeriksaan IgE spesifik dalam serum atau darah talipusat, atau dengan uji kulit. Saat tindakan yang optimal adalah usia 0 sampai 3 tahun. Pemberian ASI ekslusif terbukti dapat mengurangi risiko alergi, tetapi harus diperhatikan juga mengenai makanan yang ibu makan saat menyusui.
Pencegahan tersier
Dilakukan pada anak yang sudah mengalami sensitisasi bawaan, misalnya asma. Saat tindakan yang optimal adalah pada usia 6 bulan sampai 4 tahun.