REPUBLIKA.CO.ID, Ponsel Anda juga bisa menjadi alat yang berguna untuk memantau bintik di kulit, yang jika berubah dari waktu ke waktu bisa menjadi indikasi utama dari kanker kulit.
Sementara dokter umum bisa menilai bintik di kulit sebagai hal yang jinak pada titik tertentu, mereka mungkin juga menyarankan Anda untuk mengambil foto close-up secara berkala dan mendokumentasikan perubahan selanjutnya yang anda amati.
Tampaknya ada juga hubungan antara foto selfie dengan perilaku sehat tertentu. Sebuah studi terbaru mencatat bahwa pasien yang secara teratur mengambil gambar tahi lalat mereka, lebih sadar akan kegiatan yang tak berada di bawah sinar matahari langsung.
"Mengambil foto dengan kamera digital berformat besar, dengan lensa makro yang tepat dan benar, bahkan pencahayaan akan selalu lebih baik daripada sesuatu yang Anda potret di ponsel. Namun saya pikir, foto yang diambil dari ponsel memadai bagi dokter untuk digunakan sebagai bagian dari berbagai macam cara untuk mendiagnosa pasien," tutur Kara.
Mampu merekam bukti tentang status kesehatan Anda juga bisa membantu Anda merasa berdaya ketika Anda berbicara dengan dokter, ungkap Kara.
"Dalam beberapa situasi, pasien merasa dokter tak memperhitungkan pendapat mereka dan apa yang mereka pikir sedang terjadi," sebutnya.
Ia lantas menerangkan, "Secara tradisional, medis adalah 'dokter yang tahu segala sesuatu dan pasien hanya mendengarkan mereka dan mengatakan ya untuk semuanya'. Dan saya pikir dinamikanya benar-benar telah berubah."
Dokter umum dan seorang pendidik, Dr Justin Coleman, punya pasien yang membawa foto selama konsultasi, dan mengatakan hal tersebut bisa membantu dokter mendiagnosa, "meskipun 25 foto itu terlalu banyak", tuturnya.
Tapi selfie saja tidak cukup. Mereka paling berguna ketika dipertimbangkan dalam konteks yang sejalan dengan gejala lain yang dialami pasien dan sejarah medis mereka, katanya.
"Ini adalah alat seperti alat lainnya. Ia bisa berguna, tetapi dokter tak akan membuat diagnosa secara eksklusif atas foto yang pasien bawa," kemuka Dr Justin.
Dalam pandangannya, pasien yang menunjukkan foto selfie mereka ke dokter secara langsung di ruang konsultasi, lebih memudahkan. Tapi akan menjadi lebih rumit jika pasien mengirim foto ke dokter melalui SMS atau email.
Dr Justin mengatakan, ini membuka pintu untuk berbagai masalah, terutama beberapa yang berkaitan dengan privasi pasien dan masalah hukum medis terkait.