Senin 10 Aug 2015 08:00 WIB

Kurangi Daging Jadi Solusi Ginjal Sehat

Rep: C04/ Red: Indira Rezkisari
Daging akan memperbesar peluang terjadinya batu ginjal akibat timbunan asam urat yang dihasilkan akan mengendap ke dalam ginjal.
Foto: flickr
Daging akan memperbesar peluang terjadinya batu ginjal akibat timbunan asam urat yang dihasilkan akan mengendap ke dalam ginjal.

Penyakit batu ginjal memang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun menurut dokter ahli Urologi, RS Siloam Kebon Jeruk, dr. Wempy Supit, SpU, penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan berbagai cara, diantaranya adalah sebagai berikut.

Kurangi daging

Menurut dr.Wempy, terlalu banyak mengonsumsi daging akan memperbesar peluang terjadinya batu ginjal akibat timbunan asam urat yang dihasilkan akan mengendap ke dalam ginjal. Padahal ginjal berfungsi sebagai penyaring atau filter guna membuang zat-zat sisa dalam darah.

Perbanyak minum air putih

Komponen dalam tubuh sebagian besar adalah air. Maka sangat penting untuk mengonsumsi delapan gelas air putih setiap hari guna mencukupi kebutuhan tubuh tersebut. Selain itu, air berguna untuk membersihkan ginjal dari zat-zat berbahaya.

Batasi asupan lemak dan garam ke dalam tubuh

Lemak berlebih dapat memicu perubahan pH. Sedangkan garam dapat meningkatkan kadar kalsium pada urin, sehingga pH urin menjadi sangat rendah dan kristal-kristal bakal calon batu ginjal akan mudah menempel menjadi satu. Sementara itu, dr. Wempy juga menyarankan membatasi segala macam jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, walau rasa dari makanan tersebut begitu menggiurkan dan sangat enak.

"Makanan yang kita konsumsi perlu dibatasi. Supaya tidak membahayakan tubuh, walau rasa dari makanan tersebut mungkin sangat enak bagi kita. Lebih baik kita mencegah penyakit batu ginjal dibanding harus mengobati," ungkap sang dokter.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement