Rabu 19 Aug 2015 06:21 WIB

Tujuh Cara Hindari 'Text Neck' Karena Gadget

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
 Berlama-lama menatap layar smartphone bahkan memicu terjadinya mati rasa di lengan dan telapak tangan.
Foto: EPA
Berlama-lama menatap layar smartphone bahkan memicu terjadinya mati rasa di lengan dan telapak tangan.

REPUBLIKA.CO.ID, Pengguna smartphone perlu mewaspadai gangguan leher tengkuk akibat terlalu banyak berinteraksi dengan gadgetnya.

Dokter ahli tulang Patrick Kerr mengatakan posisi kepala yang miring dalam periode yang lama mengakibatkan berkunang-kunang, sakit kepala, cedera leher, hingga cedera bahu. Berlama-lama menatap layar smartphone bahkan memicu terjadinya mati rasa di lengan dan telapak tangan.

Untuk menghindari cedera karena 'text neck', ada baiknya para pengguna smartphone mendengarkan tips dari para dokter. Berikut tujuh tips yang dapat dilakukan mencegah 'text neck', dikutip dari The Financialist.

1. Letakkan smartphone pada posisi sejajar dengan mata. Posisi ini membuat pengguna smartphone tidak perlu menundukkan kepala.

2. Kurangi penggunaan smartphone. Beberapa aplikasi di smartphone dapat digantikan dengan penggunaan komputer atau PC. Sebagai contoh, kini Whatsapp dapat digunakan di komputer. Selain tidak mengganggu kesehatan leher, menggunakan layar komputer yang lebih besar juga berguna menjaga kesehatan mata.

3. Ambil jeda saat menggunakan smartphone. Bagi anda yang harus menggunakan smartphone dalam durasi yang lama, sebaiknya ambil jeda istirahat lima menit setelah 15 menit mengoperasikan smartphone. Lakukan waktu istirahat untuk berjalan-jalan.

4. Lakukan peregangan usai menggunakan smartphone. Tips ini masih berhubungan dengan tips ketiga. Lemaskan otot-otot tubuh anda terutama tubuh bagian kepala dan leher.

5. Rajinlah mengikuti yoga. Jika anda memiliki waktu luang tidak ada salahnya bergabung dengan klub yoga. Dalam oga terdapat gerakan bernama 'mountain pose' yang ideal untuk menetralkan posisi kepala akibat 'text neck'.

6. Jangan tidur kala bepergian menggunakan pesawat. Seringkali para pelancong menghabiskan waktu di pesawat dengan tidur. Ketika terlelap, tak jarang posisi kepala miring ke depan. Posisi ini dapat memicu cedera leher.

7.  Gunakan aplikasi. Dokter tulang asal Florida bernama Dean Fishman menciptakan sebuah aplikasi yang dapat mengukur beban kepala saat menggunakan smartphone. Smartphone akan menunjukkan simbol berwarna hijau jika pengguna menggunakan smartphone dalam posisi ideal. Namun jika digunakan dalam posisi amat menunduk, simbol akan berganti warna menjadi merah. Smartphone juga akan otomatis bergetar jika pengguna terlalu menunduk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement