REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pekan ASI Sedunia (PAS) 2015 juga menjadi perhatian dua platform milik PT Telkom Indonesia, UDoctor.co.id dan UMeetMe.id untuk menjembatani keterbatasan jumlah tenaga medis pro pemberian air susu ibu.
”Ada 29 dokter spesialis membuka kantor secara digital di UDoctor.co.id pada Lebaran 2015 kemarin. Dengan cara digital, dokter tidak lagi memerlukan space. Dari Sabang sampai Merauke dapat terjangkau lewat UDoctor.co.id,” ujar Chief of Divisi Digital Business Telkom Achmad Sugiarto dalam Seminar Media World Breastfeeding Week (WBW) atau, di Jakarta Digital Valley, Selasa (18/8).
Seminar PAS 2015 yang mengambil tema “Bekerja dan Menyusui: Ayo Dukung!” ini sendiri memanfaatkan teknologi alat video conference UMeetMe dari Telkom. Sehingga even tersebut dapat disaksikan di tujuh lokasi berbeda sekaligus. Antara lain, Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Tangerang, Denpasar, dan Yogyakarta.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang juga datang di seminar tersebut mengungkapkan, kurangnya dukungan ini yang membuat ibu bekerja kesulitan dan akhirnya menyerah atau gagal menyusui dan beralih ke susu formula.
”Program Ibu Menyusui harus dibangkitkan. Saya harap di kementrian lembaga, pemda DKI, bukan hanya di mal harus ada Pojok ASI atau nursery,” papar Puan.
Terkait sosialisasi menyusui, Ketua Satgas ASI PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Elizabeth Yohmi mengatakan, banyak ibu yang masih menyusui harus kembali bekerja, terutama saat bayi berusia 2-3 bulan.
Elizabeth pun mencermati, disinilah masalah biasanya muncul. Mulai dari tempat kerja yang tidak mendukung untuk menyusui, atasan yang memberikan kesempatan dari segi waktu untuk jeda memerah ASI, hingga kantor yang jarang menyediakan privasi memerah ASI.
“Padahal buruh perempuan dan pekerja wanita lainnya sangat tergantung dengan lingkungan bekerja untuk dapat menyusui bayi mereka,” ungkapnya.
Ia pun melihat layanan video conferencing di UDoctor.co.id memungkinkan pasien berkonsultasi dengan tenaga kesehatan (bidan atau dokter) secara online, dan hal ini menjadi salah satu solusi dari Telkom.
Akses yang menghubungkan pasien terhadap tenaga medis dianggap penting. Sebab, rasio jumlah dokter terhadap penduduk di Indonesia sangat kecil. Hanya ada satu dokter untuk 2.538 penduduk.
”Sebaliknya, potensi netter yang bisa diraih di industri e-health sendiri sangat besar, mencapai 88 juta orang,” tambah Anto, sapaan akrab Achmad Sugiarto.
Layanan yang dimiliki UDoctor.co.id pun sangat bervariasi. Mulai Cek Gejala Penyakit, Personal Healthcare, Dokter Jaga, Dokter Praktek, Sharing Pengalaman, Informasi Kesehatan, Tips dan Gaya Hidup Sehat, hingga Medical Record.