Kamis 20 Aug 2015 06:00 WIB

Penerbangan Haji Picu Risiko Economy Class Syndrome

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Selama penerbangan jamaah haji dan umrah disarankan untuk banyak bergerak dan melakukan peregangan demi menghindari dampak negatif terbang terlalu lama.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Selama penerbangan jamaah haji dan umrah disarankan untuk banyak bergerak dan melakukan peregangan demi menghindari dampak negatif terbang terlalu lama.

REPUBLIKA.CO.ID, Selain berisiko dehidrasi dan jet lag, jamaah haji juga berisiko alami deep vein thrombosis (DVT) yang dikenal sebagai coach class thrombosis atau economy class syndrome. Ini diakibatkan oleh penerbangan jarak jauh dengan mempertahankan posisi duduk yang lama. 

Angka kejadiannya dalam penerbangan sekitar 1,6 sampai 1,8 per seribu per tahun.

Dalam buku Padoman Hidrasi Saat Haji dan Umroh yang ditulis oleh dr Imran Agus Nurali, SpKO dkk dijelaskan gejala seseorang mengalami penyakit ini dalam penerbangan dirasakan nyeri atau sakit tekan ataupun pembengkakan di daerah betis. Dapat juga terjadi thrombosis di kaki yang asimtomatis. Namun baru kemudian terasa nyeri dada, sesak nafas atau berdebar yang merupakan gejala emboli paru.

Faktor-faktor risiko yang memudahkan terjadinya thrombosis dalam penerbangan jarak jauh adalah imobilisasi (kurang gerak), coach position (duduk berhimpitan), dehidrasi, tekanan udara yang rendah (hipobarik), hypoxia relative, dan kelembaban yang rendah. Selain itu, faktor individu seperti kelebihan berat badan, terapi hormone, penyakit jantung kronis, penyakit kronis lainnya serta riwayat thrombosis sebelumnya turut mempermudah terjadinya thrombosis dalam penerbangan.

Nah untuk mengurangi risiko dehidrasi, jetlag dan thrombosis, Anda bisa melakukan lima hal ini, yaitu jangan terbang dengan perut kosong, lakukan valsava, misalnya menelan ludah, terutama pada saat lepas landas dan mendarat. Selain itu, lakukan peregangan sesering mungkin (stretching) dan memutar jam sesuai dengan waktu tujuan. Dan yang tak kalah penting adalah minum yang cukup agar tidak dehidrasi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement