Jumat 21 Aug 2015 06:41 WIB

Begini Cara Hindari Risiko Penyakit karena Terlalu Sering Terbang

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Persiapkan liburan dengan matang agar perjalanan Anda menyenangkan.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Persiapkan liburan dengan matang agar perjalanan Anda menyenangkan.

REPUBLIKA.CO.ID, Anda sering terbang? Untuk melakukan perjalanan bisnis atau sekedar jalan-jalan? Hati-hati ya, karena terlalu sering terbang dalam waktu lama dan jarak yang lama akan meningkatkan risiko terhadap berbagai penyakit termasuk jet lag alias mabuk pascaterbang atau aliran darah yang tersumbat.

Jangan kahwatir, Anda beruntung, sebagian besar masalah kesehatan yang terjadi selama dan setelah terbang dapat dihindari dengan mengubah sedikit dari tingkah laku Anda seperti dilansir dari laman Yourtango, Jumat (21/8). Bagaimana caranya?

“Anda hanya perlu berjalan kaki berkeliling, gerakan mata kaki dan lakukan peregangan di lorong,” saran Director of Nursing Resources di PassportHealth, sebuah klinik perjalanan nasional. “Jika Anda seseorang dengan sejarah lain memiliki pembekuan darah atau gangguan darah lainnya, bicara dengan dokter Anda untuk membawa aspirin atau obat serupa beberapa sebelum terbang.”

Sama seperti untuk jet lag, dia menyarankan untuk bereksperimen dengan melatonin mengatur tidur Anda. “Kemudian ada yang lain untuk mengambil langkah praktis misalnya  minum alkohol sebelum atau selama penerbangan yang bisa meningkatkan efek dan mempengaruhi tidur Anda. Pesawat juga membuat Anda kering, jadi Anda harus minum banyak air,” sarannya.

Di pesawat juga banyak kuman, itu tidak lebih buruk daripada angkutan umum lainnya. Kecuali Anda bisa terjebak dalam ruang tertutup dengan orang sakit untuk lebih lama. “Seka baki meja dan sandaran tangan dengan tisu disinfektan segera setelah Anda duduk,” ujarnya,

Tapi bagaimana dengan orang-orang yang secara terus menerus terbang? Menurut Sowards, orang-orang yang bepergian pada basis mingguan mungkin memiliki trik dan teknik untuk mengatasi masalah ini. Mereka telah belajar bagaimana untuk tidur di pesawat. Mereka telah menciptakan rutinitas. Mereka juga mungkin terbang di kelas bisnis, di mana mereka bisa tidur dengan nyaman dan bisa melakukan peregangan.

Belajar dari contoh-contoh sebaliknya. Tubuh Anda dan tahu bagaimana rasanya ketika Anda duduk diam, kehilangan tidur, dehidrasi serta mengantisipasi kebutuhan yang sebelum pergi ke bandara. Dan coba olahraga sebelum melakukan perjalanan untuk menangkal kelelahan dan kekakuan. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement