REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebiasaan merokok sangat mudah dijumpai di banyak daerah Indonesia. Faktanya, asap rokok berbahaya bagi tubuh manusia lantaran mengandung empat ribu bahan kimiawi.
Berdasarkan riset Balitbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sekitar 60 persen pria dan sekitar 5 persen perempuan Indonesia merupakan perokok aktif. Mereka dibayang-bayangi sedikitnya 25 yang dapat mengendap di tubuhnya. Di antaranya, kanker laring.
"Mereka yang merokok lebih dari 25 batang per hari, atau seseorang yang sudah merokok lebih dari 40 tahun, punya risiko mendapat kanker laring 40 kali lebih banyak daripada bukan perokok," kata Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama dalam pesan singkatnya, Ahad (23/8).
Kanker laring terjadi karena bahan karsinogen pada asap rokok terpapar bertahun-tahun lamanya di dalam tenggorokan. Kemudian, itu mengubah epitel laring menjadi displasia difus. Akhirnya, memunculkan bibit-bibit kanker.
"Kematian akibat kanker laring adalah 20 kali lebih sering pada perokok daripada bukan perokok," tegas Tjandra.
Faktor risiko penyebab kanker laring selain rokok adalah kebiasaan minum minuman keras. Kemudian, faktor riwayat keluarga, gender (lebih sering pada pria), diet (daging merah dan makanan olahan) serta terjangkit Human Papiloma Virus (HPV).