REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat dengan rentang usia 20 hingga 30-an tahun diimbau untuk melakukan cek darah. Hal ini untuk memastikan Anda terbebas dari penyakit Hepatitis.
"Hepatisis itu penyakit tak bergejala, salah satu cara untuk memastikan keberadaan penyakit dalam tubuh adalah dengan melakukan cek darah," terang Gastroenterologist Gleneagles Hospital Singapore, Dokter Ooi Choon Jin, di Jakarta.
Ooi Choon Jin menjelaskan tidak munculnya gejala dari penyakit ini membuat penderita baru mengetahui keberadaan penyakit di tahap lanjut atau Sirosis. Kalau sudah begitu, terang Ooi, sulit bagi pasien untuk sembuh kalau tidak melakukan operasi transplantasi hati.
Ooi menjelaskan hepatitis C merupakan penyakit jangka panjang yang baru terasa pada usia lanjut. Penyakit ini dapat timbul dari donor darah, penggunaan jarum suntik dan akupuntur secara bergantian serta meminum alkohol secara berlebihan.
"Cek darah juga berfungsi untuk memastian tidak adanya hepatitis melalui riwayat keturunan keluarga," terang Ooi.
Sebelumnya, Hepatitis C merupakan salah satu dari 10 penyakit mematikan di Indonesia. Penyakit yang 'menyerang diam-diam' penderitanya itu memang sulit untuk dideteksi.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2013 lalu, angka penderita hepatitis di Indonesia mencapai 28 juta orang. Angka ini menujukan kalau satu orang lebih dari 10 orang di Indonesia positif menderita Hepatitis.
Data tersebut juga menunjukan hanya 5-10 persen saja dari 30 persen penderita yang terdeteksi menderita hepatitis. Sementara 70 persen sisanya tidak pernah terjamah tenaga kesehatan dan berujung pada hilagnya nyawa.