REPUBLIKA.CO.ID, Disneyland Paris mungkin menjadi tempat liburan yang paling ingin dikunjungi banyak orang. Di sana semua orang tersenyum, tertawa bahagia, menikmati setiap hiburan yang tersedia. Tertawa dan tersenyum padahal tak hanya bisa terjadi tempat liburan, tapi seharusnya kebahagiaan bisa dirasakan di mana saja.
Tertawa hampir selalu terjadi 30 kali lebih sering pada setiap orang-orang yang mengaku bahagia. Sebuah studi yang diterbitkan minggu ini dalam Proceedings of the Royal Society menemukan bahwa mereka yang memiliki teman-teman yang menyenangkan akan memiliki pula perasaan yang lebih sehat. Atau hatinya lebih bahagia.
Suasana hati sebenarnya sangat susah ditebak. Kadang senang, sedih, bahagia, tertekan dan sebagainya. Tapi macam-macam suasana hati itu juga punya cara sendiri untuk mengubahnya.
Dalam penemuan, mereka yang mempunya teman-teman yang menyenangkan memiliki kemungkinan berkurang faktor depresinya selama periode enam hingga 12 bulan. Jadi, dikutip dari Guardian, berarti setiap orang bisa menerima kebahagiaan dari orang lain, tanpa perlu mencari kebahagiaan di tempat hiburan atau sebagainya.
Ada bukti lain kalau kebahagiaan berdampak sehat. Sebuah studi pada tahun 2008 terhadap 4.739 anggota jaringan sosial Framingham Heart Study menemukan efek kedekatan geografis dengan kebahagiaan. Mereka yang memiliki tetangga yang menyenangkan akan naik kadar kebahagiaannya hingga sepertiga.
Para penulis studi mengatakan, orang-orang bahagia mungkin lebih baik untuk orang lain. Berbagi keberuntungan mereka menjadi lebih bermanfaat, atau hanya memancarkan emosi yang membuat orang lain merasa lebih baik tentang kehidupan.
Hill, seorang matematikawan terapan, percaya remaja bisa menghindari depresi dengan mendorong persahabatan mereka lebih baik satu sama lain. Kebahagiaan pun memberi efek baik terhadap studi remaja.
Pepatah ini pun tidak salah arti. Ketika Anda tersenyum maka seluruh dunia akan turut tersenyum bersama Anda.