REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Masyarakat awam masih banyak yang belum memahami tentang penyakit parkinson. Kini, ada tindakan cepat mengatasi gejala Parkinson melalui operasi pemasangan chip.
"Parkinson adalah penyakit degeneratif yang menyerang otak dengan gejala utama gangguan gerakan yang disebabkan berkurangnya dopamin. Berdasarkan data, jumlah pasien parkinson akan meningkat jadi 6,17 juta pada tahun 2030," kata spesialis saraf dari Parkinson's and Movement Disorder Center Siloam Hospitals Kebon Jeruk, dr Frandy Susatia, Rabu (9/9).
Penyakit parkinson, terang Frandy, belum bisa disembuhkan hingga saat ini. Namun, gejalanya bisa diatasi dengan pemberian obat Levodopa atau obat parkinson lainnya, olahraga, dan fisioterapi.
Spesialis bedah saraf dari Parkinson's and Movement Disorder Center Siloam Hospitals Kebon Jeruk, dr Made Agus M Inggas mengatakan, setelah pemberian obat jangka panjang kepada pasien parkinson, maka obat menjadi kurang efektif dan mempunyai efek samping.
Untuk mengatasi hal ini, pasien bisa dibantu dengan operasi stimulasi otak dalam atau deep brain stimulation agar sel dopamin dapat dirangsang memproduksi dopamin dan bekerja optimal kembali.
"Dengan operasi stimulasi otak dalam maka gejala parkinson dapat diatasi. Selain itu dosis obat bagi penderita parkinson bisa berkurang."
Operasi stimulasi otak dalam, terang Made, mampu mengatasi tremor, kaku, gerak lambat. Teknik operasi ini dilakukan melalui penanaman elektroda atau chip pada area tertentu di otak bagian dalam.
Chip ini dihubungkan dengan kabel ke baterai yang diletakkan di dalam dada sebagai sumber arus listrik. Teknik ini sudah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika untuk pengobatan tremor akibat penyakit parkinson.