REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 1,3 juta orang dalam setiap tahunnya meninggal akibat mengonsumsi tembakau di Asia Tenggara.

Dengan wilayah yang terdiri dari 250 juta perokok, jumlah ini hampir menyamai jumlah orang tidak merokok, Hal ini disampaikan seorang pejabat senior dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kami tahu bahwa penggunaan tembakau adalah penyebab utama kematian yang dapat dicegah." Kata direktur WHO untuk regional Asia Tenggara, Dr Poonam Khetrapal Singh, seperti dilansir dari Timesofindia Jumat (11/9).

Singh mengatakan hal ini pada peresmian WHO Asia Tenggara, di mana menteri kesehatan dan pejabat dari 11 negara bertemu untuk menentukan prioritas kesehatan dan membahas agenda kesehatan di pelbagai daerah.

Pertemuan ini sudah berlangsung mulai dari Senin (7/9) dan akan berakhir pada Jumat (11/9) ini di ibu kota India, New Delhi. Menurut Singh, banyak negara yang telah mengatur tempat umum yang bebas asap rokok dan melarang iklan produk tembakau.

"Indonesia tidak melakukan penandatangan konvensi WHO tentang pengendalian tembakau, namun telah diperlukan cakupan 40 persen dari bungkus rokok dengan peringatan bergambar tentang efek berbahaya dari merokok," jelas dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika