REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai pembunuh penyakit yang bisa menyebabkan kematian secara diam-diam, kanker hati sudah seharusnya diwaspadai masyarakat Indonesia. Namun, sebelum pergi ke dokter untuk berkonsultasi, Anda harus mengetahui gejala-gejalanya.
"Jika mengalami sirosis hati, terjadi pembengkakan perut, kondisi pasien semakin memburuk, cara kerjanya bisa didiagnosis dengan melakukan tes darah," jelas Ahli Bedah Transplantasi, dr Cheah Yee Lee saat diskusi tentang Operasi Kuning (OK) di Hotel Pullman Jakarta belum lama ini.
Sirosis hati merupakan suatu kondisi yang terjadi pada tahap akhir penyakit liver kronis ketika sel-sel hati yang sehat digantikan oleh jaringan parut dan hati tidak berfungsi dengan baik karena kerusakan jangka panjang. Gejala-gejala lain akan mulai muncul kepermukaan pada stadium ini.
Kanker hati stadium awal biasanya tanpa gejala dan sulit untuk didiagnosa tanpa skrining rutin. Namun pada stadium lanjut, Anda akan merasa nyeri di perut kanan atas, dan rasa nyeri itu bisa menjalar ke punggung dan bahu.
Selain itu, akan terjadi pembengkakan perut yang disebabkan oleh ascites (penumpukan cairan di perut), serta merasa sebah atau kembung setelah Anda selesai makan. Berat badan tiba-tiba juga turun secara mendadak.
Gejala lainnya, Anda mengalami demam tinggi, lelah, mual, dan muntah, berwarna kuning (jaundice), tinja berwarna pucat, dan tiba-tiba kesehatan memburuk dengan hepatitis kronis atau sirosis.
"Kesimpulannya kanker hati masih menjadi masalah serius di Asia, dan pengobatannya masih sulit karena terkait dengan sirosis," tutup dr Cheah.