Selasa 22 Sep 2015 04:44 WIB

Parkinson, tak Lagi Penyakit Orang Tua

Penyakit parkinson
Foto: care2
Penyakit parkinson

REPUBLIKA.CO.ID, Berbicara mengenai parkinson tidak bisa lepas dari penyakit yang diderita petinju legendaris dunia Muhammad Ali.

Ali menderita parkinson ketika berumur 42 tahun. Penyebab utamanya karena otaknya mengalami cedera akibat pukulan berulang yang ditujukan ke kepala. Sekarang, penyakit degeneratif yang menyerang otak tersebut diderita oleh penderita berusia lebih muda lagi yakni 30 tahunan.

"Pasien yang saya tangani ada yang berumur 30 tahun dan juga 32 tahun," ujar ahli penyakit syaraf dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, dr Made Agus M. Inggas SpBS, di Jakarta, Senin (21/9).

Parkinson sendiri adalah penyakit gangguan susunan syaraf. Penyakit tersebut terjadi karena otak kekurangan zat dopamin. Dopamin penting untuk mengantarkan sinyal berupa impuls listrik di sepanjang jalur syaraf motorik yang bertujuan menggerakkan otot-otot pada tubuh.

Gejala parkinson akan muncul saat 60 hingga 80 persen sel otak penghasil dopamin berkurang fungsinya.

Terdapat empat gejala utama dari parkinson yakni gemetar (tremor) saat istirahat, kekakuan gerak sendi saat bergerak, ketidakseimbangan postur tubuh, dan gerak menjadi lambat. "Akan tetapi ada juga yang tidak menyadari gejala tersebut dan tiba-tiba saja diberi Tuhan penyakit itu (parkinson)," jelas dokter Made Agus Inggas.

Pada beberapa pasien, ada yang mengalami tanda-tanda yang tak lazim seperti hilangnya indera penciuman, sulit tidur, susah buang air besar, kurangnya ekspresi wajah, nyeri pada leher, lambat saat menulis, perubahan suara, lengan tidak berayun bebas, berkeringat, dan perubahan suara dan suasana hati.

"Ada juga yang mengalami gejala yakni gerakannya sulit dikontrol."

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement