Selasa 22 Sep 2015 06:36 WIB

Rutin Minum Obat Atau Suntik Insulin, Gula Darah Tetap Naik?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Pemeriksaan kadar diabetes
Foto: pixabay
Pemeriksaan kadar diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, Penyakit diabetes tipe 2 merupakan penyakit yang progresif, itu benar adanya. Jika dilihat dari sudut pandang kita yaitu fokus pada organ pankreas.

Hal itu diungkapkan oleh Dr dr Aris Wibudi, SpPD, KEMD, CHT, ABAARM dipl. Dia mengakui diabetes tipe 2 memang benar ada gangguan dalam pankreas baik fungsi produksi ataupun gangguan mengeluarkan insulin.

“Seseorang dikatakan diabetes tipe 2 jika sel beta penkreasnya sudah tinggal 50 persen. Jadi kapasitas insulinnya tentu juga sudah berkurang,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/9).

Kapasitas sel beta pankreas tidak tiba-tiba turun 50 persen. Tapi diawali dari yang normal kemudian meluncur ke bawah jadi tidak normal. “Inilah mengapa penyakit diabetes tipe 2 merupakan penyakit progresif jika dimulai dari pankreas,” tambahnya.

Ketika diabetes jumlah insulin kurang dalam pankreas. Kalau kekurangan insulin sangat lazim, normal dan masuk akal jika kita memberikan insulin. Jika tidak mau injeksi insulin, kita bisa berikan obat yang mampu merangsang sel beta pankreas supaya mengeluarkan insulin. Dan itu sangat populer “Sehingga gula darah dalam waktu singkat turun. Dengan begitu diabetes tipe 2 terkontrol,” ujarnya.

Dokter Aris mengungkapkan sebuah penelitian besar United Kingdom Prospective Diabetes Study (UKPDS) selama 20 tahun dari 1977 sampai 1997 di Eropa mengamati puluhan ribu pasien diabetes. Mereka direkrut selama lima tahun, lalu diamati selama 15 tahun. Mereka diberikan obat teratur dan pemberian insulin sesuai protokol.

Ternyata hasilnya gula darahnya yang saat ini dinyatakan dalam pengukuran HbA1c ternyata akan membaik dalam dua tahun pertama. Apapun obatnya.Begitupula dengan pasien yang rutin melakukan pemeriksaan gula darah secara intensive, tujuh sampai delapan kali. Ternyata penurunan gula darahnya lebih rendah per satu satuan waktu. Memang yang diberi insulin gula darah memang lebih baik. “Ini berarti obat-obatan apapun dan insulin berakibat gula darah tetap naik,” ungkapnya.

Pada awalnya penambahan kekurangan itu berjalan baik. Kalau orang tidak ditekankan dengan pola makan yang benar, sangat tidak cudkup untuk menurunkan gula darah. Sebab mereka mengabaikan penyebabnya. "Kalau tidak ditegakkan dalam pola makan. Maka gula darah tetap akan naik," ujarnya.

Orang diabetes ibarat genting bocor, dampaknya diatasi tapi kasih obat yang sifatnya seperti bember, cepat mengatasi. Penyebabnya tidak diatasi. “Tapi kalau tidak dijaga dengan benar, diabetes pasti bisa berulang,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement