REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mengetahui apa itu kanker limfoma, ada baiknya kita juga mengetahui gejala-gejala yang dapat dialami terkait penyakit tersebut. Hal ini bertujuan agar kita dapat mendeteksi sejak dini, sehingga penanganannya pun akan semakin mudah.
Pertama, terjadi pembengkakan nodus limfa yang tidak terasa sakit di leher, ketiak atau pangkal paha. Kedua, juga terjadi penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas dalam kurun waktu enam bulan. Selain itu disertakan pula oleh demam tanpa sebab yang jelas, kurang lebih 37,2 hingga 38 derajat celcius. Demam biasanya kerap terjadi menjelang maghrib hingga tengah malam.
Berkeringat di malam hari walau sudah menggunakan pendingin ruangan, ini merupakan salah satu tanda jika metabolisme pasien menurun. Ditambah lagi bila pasien mendadak batuk, sulit bernapas, napas pendek serta dada terasa nyeri sehingga menyebabkan lemas dan mudah lelah yang berujung pada nyeri pembengkakan atau merasa mual pada perut.
Walau begitu, menurut DR. dr. Andhika Rachman, SpPD, KHOM, sayangnya sejauh ini para peneliti dan dokter ahli belum dapat menemukan langkah-langkah terkait pencegahan penyakit ini secara pasti. Namun, seiring dengan perkembangan jaman, langkah pencegahan yang pasti, terus diupayakan dan diteliti lebih lanjut oleh mereka.
"Pencegahan sederhananya saat ini cukup dengan menjaga pola makan yang sehat dan menjaga berat badan normal. Hal tersebut kurang lebih dapat mengurangi resiko terkena kanker limfoma," jelas sang dokter.