Selasa 29 Sep 2015 08:36 WIB

Hati-Hati, Kolesterol Menjadi Penyebab Penyakit Batu Empedu

Rep: C04/ Red: Winda Destiana Putri
ilustrasi Batu empedu
Foto: Batuempedu.com
ilustrasi Batu empedu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu masalah yang sering terjadi yang berhubungan dengan kantung empedu adalah penyakit batu empedu. Batu empedu adalah suatu kondisi dimana cairan empedu dalam tubuh mengeras seperti batu.

Menurut ahli bedah Rumah Sakit Premier Bintaro, dr Rino A. Gani, SpPD KGEH, terbentuknya batu empedu dikarenakan banyaknya kandungan kolesterol sehingga meningkatkan bilirubin di dalam empedu. Namun selain itu dapat juga disebabkan oleh kurangnya garam empedu, sehingga cairan empedu mengeras dan menjadi batu.

"Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang rentan terhadap penyakit ini, antara lain karena faktor usia. Penyakit ini jarang sekali menyerang anak-anak, kebanyakan kasus ditemukan menyerang orang dewasa dengan usia di atas 40 tahun," kata Rino, dalam seminarnya mengenai Endoscopy Therapeutic pada Permasalahan Saluran Cerna, Empedu & Pankreas di RS. Premier Bintaro belum lama ini.

Rino juga mengungkapkan bahwa para wanita mempunyai risiko dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan pria terkait penyakit ini, hal tersebut dikarenakan kadar hormon estrogen yang lebih banyak sehingga menyebabkan kadar kolesterol meningkat. Ini terjadi terutama pada seorang wanita pascamelahirkan dikarenakan mereka mengalami perubahan hormon selama masa kehamilan.

"Faktor lain yang turut menyebabkan batu empedu adalah genitas, obesitas serta kurangnya serat dalam tubuh sehingga menyebabkan tingginya kadar kolesterol dalam empedu," tambahnya.

Gejala-gejala yang terjadi ketika seseorang menderita penyakit batu empedu sebenarnya tidak menunjukkan suatu gejala yang signifikan. Akan tetapi pada kondisi yang sudah akut maka akan menyebabkan sakit pada perut bagian kanan atas yang mengarah pada punggung, sehingga tak jarang orang mengira seperti sakit maag.

Gejala ini sering timbul ketika seseorang mengonsumsi makanan dengan kadar lemak yang tinggi. Gejala lain yang ditunjukkan adalah sendawa, demam tinggi, gangguan pencernaan, mual, muntah, detak jantung yang terlalu cepat, gatal-gatal pada kulit, penyakit kuning serta feses berwarna coklat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement