Selasa 29 Sep 2015 15:05 WIB

Penderita Tekanan Darah Tinggi Berpeluang Diabetes

Red: Winda Destiana Putri
Sekitar 4 juta warga Australia menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Foto: iStockPhoto
Sekitar 4 juta warga Australia menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah penelitian terbaru mengukuhkan bahwa mereka yang memiliki tekanan darah tinggi memiliki kemungkinan lebih besar untuk juga menderita diabetes.

Penelitian dilakukan terhadap catatan kesehatan sekitar 4 juta warga dewasa di Inggris dan memberi jawaban pasti terhadap penelitian sebelumnya yang masih meragukan adanya hubungan antar kedua kondisi tersebut.

Namun penelitian ini masih menyisakan pertanyaan apakah diabetes benar disebabkan karena tekanan darah tinggi.

Professor Anoushka Patel, ilmuwan kepala di George Institute for Global Health mengatakan data terbaru ini memberikan bukti yang jelas.

Dia mengatakan mereka yang menderita tekanan darah tinggi memiliki 60 persen kemungkinan mengidap diabetes.

"Studi ini menggunakan data dari kunjungan pasien ke dokter (GP), sehingga datanya dapat dipercaya, juga besar sekali, karena banyak pasien yang terlibat. Kami tidak bisa mengatakan ini benar disebabkan oleh tekanan darah tinggi, studi ini tidak memungkinkan kami membuat kesimpulan itu. Namun hubungannya besar," kata dia menjelaskan.

Professor Patel mengatakan penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi terjadi terlebih dahulu baru diikuti diabetes dan bukan sebaliknya.

"Studi tidak memasukkan mereka yang sudah terkena diabetes. Jadi hanya melihat data mereka yang tidak mengidap diabetes, tidak mengidap masalah jantung. Data yang kami lihat adalah tekanan darah dari mereka dalam rentang waktu, dan melihat apakah mereka kemudian mengidap diabetes."

Namun menurut Professor Patel, para peneliti masih harus melakukan penelitian lagi untuk melihat hubungan antara tekanan darah tinggi dan diabetes, dan apakah penurunan tingkat tekanan darah akan bisa mencegah terjadinya diabetes.

"Inilah yang sebenarnya ingin kami ketahui," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement