REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian baru menunjukkan bahwa bayi yang kurang memiliki bakteri “baik” tertentu dalam usus halusnya dalam bulan-bulan pertama setelah lahir mungkin berisiko lebih tinggi terkena asma.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Science Translational Medicine menyebut empat bakteri tertentu yang para pakar yakin mungkin melindungi anak-anak terhadap asma.
Contoh kotoran yang dambil dari bayi yang pada usia tiga bulan mempunyai gejala awal asma menunjukkan bayi tersebut memiliki lebih sedikit dari ke-4 jenis bakteri tadi daripada bayi yang lebih sehat.
Para dokter belum tahu bagaimana bakteri ini berkembang secara alamiah dalam sistem kekebalan, tetapi menduga bahwa kelahiran melalui bedah Caesar serta konsumsi antibiotika dan susu formula, bukannya susu ibu, kemungkinan berpengaruh terhadap bakteri baik yang mana yang akan berkembang.
Para pakar obat mengatakan prevalensi asma sedang meningkat dalam puluhan tahun ini, terutama di negara-negara Barat. Penyakit ini menyebabkan masalah pernapasan dan batuk dan, dalam beberapa kasus, dapat mematikan.