Rabu 07 Oct 2015 13:13 WIB

Cegah Kolesterol Jahat dengan Konsumsi Phytosterol

Rep: C04/ Red: Winda Destiana Putri
Kolesterol (Ilustrasi)
Foto: Google
Kolesterol (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun saat ini banyak masyarakat sudah menyadari bahaya kolesterol jahat di dalam makanan, namun tetap saja godaan untuk menikmati makanan tersebut sulit untuk dihindari.

Untuk itu, menurut dr Djoko Maryono, DsPD, DsPJ, FIHA, penting agar kita mengonsumsi beberapa multivitamin yang berguna untuk menekan pertumbuhan kolesterol jahat dalam tubuh.

 

Akan tetapi multivitamin tersebut harus mengandung zat phytosterol yang banyak terdapat pada tumbuhan alami. Zat phytosterol sendiri menurut Djoko merupakan kelompok triterpen steroid yang secara structural mirip dengan kolesterol dalam tubuh.

 

Berkat strukturnya yang mirip ini, phytosterol memiliki kemampuan untuk berkompetisi dengan kolesterol dalam penyerapannya di dalam usus. Kompetisi ini mengakibatkan berkurangnya jumlah kolesterol jahat yang dapat di serap oleh tubuh.

 

"Phytosterol yang dikonsumsi dalam jumlah normal dapat mempengaruhi metabolisme kolesterol dan dapat menurunkan penyerapan kolsterol LDL oleh usus. Sehingga dapat mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah," jelasnya.

 

Apalagi jika kolesterol tinggi yang terjadi akibat faktor genetik, lanjut Djoko hal tersebut perlu mendapatkan bantuan dari zat phytosterol tersebut. Hal ini dikarenakan jika terus didiamkan dan tidak segera ditangani dapat meningkatkan risiko terkena jantung dan stroke.

 

"Keuntungan zat ini adalah tidak memiliki efek samping dibandingkan obat-obatan kimia lain, tidak memerlukan monitoring efek samping. Bahkan apabila dikombinasikan dengan vitamin antioksidan lain dapat meningkatkan daya guna dan dapat mencegah kanker," ungkap Djoko.

 

Phytosterol bekerja dengan membentuk jaringan rantai yang berfungsi untuk menggandeng kolesterol jahat agar dapat keluar dari tubuh kita lewat saringan empedu. Sedangkan beberapa penelitian pada tahun 1950, zat phytosterol sendiri paling banyak ditemukan di dalam batang pohon pinus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement