REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu makanan pengganti nasi yang sedang populer adalah sereal oatmeal. Bahan pangan ini terbuat dari gandum yang banyak mengandung serat dan bermacam vitamin.
Oatmeal baik di konsumsi ketika sarapan pagi, dan dapat dicampur dengan pelbagai makanan pendukung lain, seperti buah, susu, madu maupun makanan lainnya. Makanan ini juga tak hanya baik di konsumsi bagi pelaku diet sehat, namun juga sangat baik bagi penderita jantung dan diabetes.
Menurut pakar Gizi Universitas Indonesia dr Inge Permadi MS SpGK pasien penyakit jantung maupun diabetes sebaiknya rutin mengonsumsi oatmeal. Dikarenakan makanan tersebut sangat bermanfaat untuk menjaga kadar kolesterol serta gula darah di dalam tubuh.
"Oatmeal kaya akan serat, karena terbuat dari biji gandum. Makanan ini juga dilengkapi protein, magnesium, fosfor, dan vitamin B1 yang berfungsi untuk menghasilkan energi dan mengikat gula darah. Sehingga sangat cocok dikonsumsi tidak hanya bagi penderita jantung, diabetes dan pelaku diet, tetapi juga baik orang normal," katanya.
Inge juga menambahkan, makanan ini dapat digunakan sebagai pengganti nasi. Jadi, dapat dimakan dengan makanan pendamping apapun selain buah dan susu. Tak jarang Inge juga kerap menjumpai beberapa pasiennya yang mengkonsumsi oatmeal dengan soto ayam, daging, sayur dan lainnya.
"Boleh di mix dengan apa saja, termasuk makanan yang berbumbu sekalipun. Makanan ini sifatnya sebagai pengganti karbohidrat seperti nasi dan kentang jadi sangat baik bagi tubuh," tambahnya.
Inge kembali melanjutkan, oatmeal kaya akan serat larut yang merupakan jenis serat yang juga terdapat pada apel dan pir. Jenis serat larut sanggup menghambat penyerapan kolesterol LDL (kolesterol jahat). Karena, LDL diketahui merupakan salah satu pemicu serangan stroke dan jantung.
"Kedua makanan berbahan dasar gandum tersebut juga mengandung senyawa kimia lignan yang mampu mencegah penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung," lanjut Inge.
Selain terdapat pada oatmeal, lignan juga terdapat pada aprikot, biji rami, serta brokoli. Sebuah studi menyatakan bahwa pria yang memiliki resiko gagal jantung dapat menurunkan resikonya dengan mengonsumsi setidaknya satu mangkuk oatmeal setiap harinya.
Bahkan menurut suatu studi di tahun 2014 yang dipublikasikan Nutrition Journal menunjukkan bahwa, orang yang sarapan dengan oatmeal merasa lebih lama kenyang dibandingkan orang yang makan nasi beserta lauk dalam porsi sama.
"100 gram nasi sama dengan 100 gram oatmeal. Namun, oatmeal lebih sedikit kandungan glutennya (zat gula), sehingga tentu lebih menyehatkan tubuh," katanya.
Menurut Inge, konsumsi oatmeal dalam satu hari dapat mencukupi 55-60 persen kebutuhan karbohidrat harian, 10-15 persen protein, serta dapat mengurangi kadar lemak dalam tubuh kurang dari 30 persen. Selain itu, konsumsi oatmeal jangka panjang juga tidak akan menimbulkan efek yang berugikan bagi tubuh kita.
"Karena fungsinya sebagai pengganti karbohidrat dan bermanfaat bagi tubuh kita, jelas tidak ada efek sampingnya. Oatmeal paling cocok di konsumsi ketika sarapan pagi, karena dapat membantu melancarkan pencernaan. Namun, semua manfaat oatmeal dapat kita rasakan tentunya juga dibarengi dengan olahraga rutin," lanjut Inge menambahkan.