Senin 12 Oct 2015 04:55 WIB

Kanker Hati Banyak Diderita Orang Asia

Rep: C04/ Red: Winda Destiana Putri
Penderita hepatitis akut yang telah mencapai fase sirosis dan kanker hati (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Penderita hepatitis akut yang telah mencapai fase sirosis dan kanker hati (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker hati merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak di derita oleh sebagian orang Asia. Menurut data dari WHO pada tahun 2012, kanker hati merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan nomor dua di dunia.

 

Kanker hati adalah kanker yang terjadi pada organ hati manusia, yang dalam istilah kedokterannya biasa disebut karsinoma hepatoseluler. Ada banyak penyebab kanker hati, termasuk hepatitis B dan C dan konsumsi alkohol yang berlebihan.

 

Konsumsi alkohol yang berlebihan menurut dokter ahli penyakit hati dari Gleneagles Hospital Singapura, Dr. Cheah Yee Lee adalah penyebab yang paling umum untuk kanker hati. Hal ini dikarenakan konsumsi alcohol dapat menyebabkan sirosis hati, suatu kondisi medis yang ditandai dengan terbentuknya jaringan parut pada hati. Jaringan parut ini terbentuk akibat hati mengalami kerusakan fungsi yang berkepanjangan.

 

"Hepatitis B dan C juga menjadi salah satu penyebab kanker hati. Virus-virus hepatitis B dan C ini memiliki materi genetik yang dapat mengganggu materi genetik normal pada sel hati, sehingga menyebabkan sel hati menjadi sel kanker," kata Cheah Yee lee, dalam acara diskusi kesehatan dengan tema Bagaimana Cara Mengatasi Penyakit Kanker Hati di Hotel Pullman Jakarta, belum lama ini.

 

Dokter muda ini juga menjelaskan bahwa ada 2 tipe kanker hati, yakni primer dan sekunder. Kanker primer dimulai dari hati sedangkan kanker sekunder berasal dari organ lain seperti lambung dan kolon, dan menyebar ke hati.

 

Kanker hati sekunder lebih umum terjadi dibandingkan kanker primer. Kanker hati merupakan kanker yang mematikan yang dapat membunuh hampir semua penderitanya dalam kurun waktu satu tahun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement