Senin 12 Oct 2015 06:22 WIB

Penderita Kanker di Asia Dipicu Penyakit Hepatitis B

Rep: C04/ Red: Winda Destiana Putri
Petugas Bio Farma memperlihatkan vaksin Hepatitis B.
Foto: Antara/Agus Bebeng
Petugas Bio Farma memperlihatkan vaksin Hepatitis B.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker hati merupakan kanker yang mematikan yang dapat membunuh hampir semua penderitanya dalam kurun waktu satu tahun. Menurut data dari WHO kanker hati banyak diidap oleh sebagian besar orang Asia.

Selain itu menurut dokter ahli penyakit hati dari Gleneagles Hospital Singapura, Dr. Cheah Yee Lee mengungkapkan, tingginya jumlah penderita kanker hati di Asia ini memang banyak yang juga dipicu oleh penyakit hepatitis B dan C.

Hal ini dikarenakan, penderita hepatitis B dan C memiliki kemungkinan 100 kali lipat lebih tinggi dibandingkan orang normal yang tidak terinfeksi hepatitis.

 

Sebagian pengidap hepatitis B dan C menderita gejala yang sama dengan yang diidap penderita kanker hati. Mereka juga berisiko mengalami luka parut yang meluas pada organ hati. Orang Asia yang terinfeksi hepatitis B dan C memiliki risiko lebih tinggi di atas rata-rata terkena kanker hati, terlepas dari entah mereka juga menderita sirosis hati atau tidak.

 

"Faktor etnis memang diduga berpengaruh pada potensi risiko pengidap infeksi hepatitis B dan C yang banyak diderita orang Asia. Kombinasi merokok dan mengidap hepatitis ini juga membuat risiko terkena kanker hati menjadi lebih tinggi," kata dia menjelaskan.

 

Secara global, sebagai dokter yang ahli di bidangnya Cheah juga mengungkapkan bahwa kanker hati primer umumnya terjadi pada pria dua kali lipat lebih sering dibandingkan pada wanita. Kanker ini merupakan jenis kanker yang paling umum di derita oleh semua orang di dunia. Wanita menempati urutan ke lima, sedangkan pria menempati urutan ke tujuh se Asia dengan jumlah penderita kanker hati terbanyak.

 

"Negara-negara Asia mempunyai 80 persen pasien kanker hati primer secara global di mana sekitar 600.000 kasus terdiagnosa setiap tahunnya," tambah Cheah.

 

Sementara itu, faktor lain yang menjadi pemicu kanker hati diantaranya adalah aflatoxin (racun yang ditemukan pada kacang yang berjamur, gandum, dan kedelai), kondisi yang diwariskan (penyakit genetik) dan penyebab cirrhosis (luka sepanjang hati) seperti hepatitis autoimun atau primary biliary cirrhosis. Banyak kasus tentang kanker hati di dunia dapat dicegah melalui peran masyarakat dalam mengurangi paparan terhadap faktor-faktor resiko yang telah diketahui tersebut.

 

Namun, jika kita sudah terkena penyakit kanker hati menurut Cheah kiranya kita perlu melakukan pengobatan sesegera mungkin. Hal ini dikarenakan, para penderita kanker hati umumnya masih memiliki harapan untuk sembuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement