Senin 12 Oct 2015 07:34 WIB

Gejala dan Pengobatan Kanker Hati

Rep: C04/ Red: Winda Destiana Putri
Sel Kanker
Sel Kanker

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasien yang terkena penyakit kanker hati, biasanya memiliki gejala-gejala yang berbeda.

Namun, pada umumnya terjadi pembengkakan perut akibat cairan (ascites), encephalopathy (berubahnya kondisi mental), sakit kuning (hepatitis B dan c) atau pendarahan pada sistem saluran pencernaan yang dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya sel kanker di organ hati.

 

Disamping itu, beberapa pasien juga mungkin merasakan rasa nyeri pada perut bagian atas, kehilangan berat badan, mudah kenyang, letih lesu, anoreksia, atau benjolan yang dapat dirasakan pada perut bagian atas. Jika pasien sudah mengalami gejala-gejala tersebut menurut dr. Cheah Yee Lee, sebaiknya segera ditangani ke dokter.

 

"Seperti jenis kanker lainnya, hal ini dikarenakan semakin dini diketahui apa penyebab dan tingkat stadiumnya maka semakin tinggi peluang pasien untuk dapat sembuh," ungkap sang dokter.

 

Namun, teknologi kedokteran sudah semakin canggih apabila seseorang sudah terlanjur mengidap penyakit kanker hati, maka dianjurkan untuk melakukan tindakan operasi maupun non operasi sebagai bagian dari pengobatan.

 

"Para medis banyak yang menyuguhkan ragam pilihan untuk mengatasi penyakit ini meliputi metode operasi dan non operasi termasuk penggunaan terapi radiasi. Ini berguna untuk meningkatkan kualitas hidup pasien lebih lama, dan tentunya mengobati penyakit yang di deritanya," ungkapnya.

 

Cheah juga mengungkapkan, pada stadium awal, jika jumlah sel kankernya masih sedikit maka pasien kanker hati dapat disembuhkan dengan tindakan operasi reseksi liver. Namun, jika kanker sudah berada pada stadium lanjut, transplantasi hati menjadi satu-satunya cara yang paling ampuh guna mengobati pasien.

 

Tingkat keberhasilannya juga mencapai 90-95 persen. Sehingga banyak pasien dengan stadium lanjut banyak yang sudah mempercayai tindakan transplantasi yang dilakukan oleh para dokter yang ahli di bidangnya tersebut.

 

"Selain itu, dalam tindakan non operasi sendiri dapat dilakukan dengan cara Embolisasi Transarterital (TACE) yang merupakan proses injeksi langsung obat ke dalam kanker melalui arteri hepatica yang dapat mengontrol atau bahkan menyusutkan tumor," lanjutnya.

 

Tindakan non operasi lainnya adalah dengan menggunakan metode Selective Internal Radiation Therapy (SIRT), metode ini menggunakan radiasi langsung ke tumor. Sedangkan metode Radio Frequency Ablasi (RFA) dilakukan dengan menggunakan panas ekstrim yang dihasilkan listrik yang berguna untuk mematikan sel-sel kanker.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement