Rabu 14 Oct 2015 08:10 WIB

Ini Dia Mitos Seputar Cara Turunkan Berat Badan

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Indira Rezkisari
Mengurangi porsi makan sudah lama jadi kebiasaan saat menurunkan berat badan, padahl cara ini belum tentu efektif.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Mengurangi porsi makan sudah lama jadi kebiasaan saat menurunkan berat badan, padahl cara ini belum tentu efektif.

REPUBLIKA.CO.ID, Bukan suatu hal yang mengejutkan lagi bahwa masyarakat Amerika memiliki masalah berat badan yang serius. Bahkan, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebuah lembaga kesehatan di AS, lebih dari sepertiga penduduk negara itu mengalami obesitas.

“Itu berarti lebih dari 107 juta orang Amerika memiliki indeks massa tubuh (BMI) di atas 30. Padahal, angka yang normal adalah berkisar antara 18,5 hingga 24,9,” ujar konsultan kebugaran asal AS, Jennifer Cohen, seperti dikutip Forbes, Rabu (14/10).

Menurutnya ada banyak faktor yang memicu terjadinya obesitas di tengah-tengah masyarakat. Selain disebabkan oleh gaya hidup yang buruk, mitos-mitos tentang cara menurunkan berat badan yang saat ini banyak beredar di dunia maya ditudingnya ikut membuat masalah besar.“Hampir setiap hari kita dicekoki dengan mitos dan informasi palsu tentang cara menurunkan berat badan yang baik dan benar. Sudah waktunya bagi kita untuk menyingkirkan prasangka yang ditimbulkan oleh mitos-mitos itu,” kata Cohen.

Berikut adalah sejumlah kebohongan yang sering kita temukan saat membahas soal penurunan berat badan.

Mengurangi porsi makan

Saran ini mungkin sudah terlalu sering kita dengarkan. Padahal tidak sedikit orang yang mengurangi jatah makan hariannya secara drastis, justru tidak pernah berhasil menurunkan berat badan. Yang terjadi malah lebih buruk, yaitu mereka merasa kelaparan dan kecukupan gizi juga tak terpenuhi.

Solusi yang seharusnya Anda lakukan adalah mengecek kembali asupan nutrisi yang masuk ke tubuh Anda setiap hari. Ada kalanya Anda mungkin perlu makan lebih sedikit, tapi ada juga waktunya Anda mungkin perlu makan lebih banyak.

Lebih sering melakukan latihan kardiovaskular

Latihan kardiovaskular seperti berjalan jauh, lari, berenang, dan hiking mungkin baik bagi jantung dan tubuh. Namun, saran untuk melakukan olahraga semacam ini demi menurunkan berat tubuh tampaknya sudah menjadi hal yang umum selama bertahun-tahun. Sering kali orang diberitahu untuk melakukan latihan kardiovaskular lebih banyak antara 3-5 hari per pekan.

Padahal itu bukanlah jawaban efektif dalam menurunkan berat badan.“Latihan kekuatan atau beban justru sebenarnya lebih baik untuk Anda. Latihan kekuatan telah terbukti meningkatkan massa otot dan kepadatan tulang, yang pada gilirannya akan meningkatkan tingkat metabolisme istirahat Anda,” kata Cohen.

Dijelaskannya, latihan beban mampu membakar lebih banyak kalori dibandingkan latihan kardiovaskular. Bahkan, beberapa jam setelah beristirahat dari latihan beban, pembakaran kalori di tubuh Anda tetap berlangsung meskipun Anda tidak melakukan kegiatan apapun!

“Oleh karenanya, tidak usah terlalu berlebihan melakukan latihan kardiovaskular. Lakukan  secukupnya saja setiap pekan untuk menjaga jantung Anda tetap sehat,” imbuhnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement