Ahad 18 Oct 2015 20:53 WIB

Tips Bagi Kaum Urban untuk Meminimalisir Serangan Jantung

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Serangan jantung
Foto: thetransferfactorindonesia.com
Serangan jantung

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gaya hidup  dan pola makan yang buruk berisiko tinggi meningkatkan potensi serangan jantung.  

"Mereka yang hidup di Jakarta bergelut dengan polusi, namun mereka menambah polusi dengan terus merokok," ujar pakar nutrisi klinis dan konsultan independen Emilia E. Achamdi saat menerangkan gaya hidup pemicu serangan jantung, Ahad, (18/10).

Selain itu, kata dia, kebiasaan menghindari kemacetan Jakarta membuat kaum urban malah sering mampir ke kafe-kafe. Mereka pun memilih mengonsumsi minuman beralkohol dan akhirnya pulang larut malam.

Sementara, pola makan yang buruk contohnya dengan setiap hari mengonsumsi gorengan dan makanan bersantan."Seakan-akan serangan jantungnya itu mendadak di usia 40 tahun. Padahal faktor pencetus serangan jatung itu sudah muncul tiga atau dua dekade lalu namun tak terasa."

Pola hidup buruk dan pola makan buruk pun bisa menimbulkan terjadinya penyempitan pembuluh darah. Makanan penuh lemak dan santan juga mendorong terjadinya penyempitan pembuluh darah.

Makanya, ujar Emilia, untuk menghindari serangan jantung maka pembuluh darah harus dijaga agar tak menyempit. Caranya, makan makanan sehat, hindari makanan penuh lemak, olahraga teratur, juga minum suplemen yang mencegah penyempitan pembuluh darah.

Konsultan produk PT Synergy Worldwide Indonesia dr Prapti Utami pun menyarankan, minuman suplemen  ProArgi-9+ memang bisa menjadi solusi kesehatan. Lantaran berfungsi melebarkan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan mencegah penyempitan pembuluh darah.

“Lebih baik mencegah serangan jantung sejak sekarang," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement